JAKARTA, KOMPAS.com — PT Food Station Tjipinang Jaya, badan usaha milik daerah (BUMD) Pemprov DKI Jakarta, berencana memperluas jangkauan penjualan komoditas beras hingga di setiap kelurahan di pelosok Ibu Kota dengan membangun gerai-gerai seperti minimarket.
Dana pembangunan tersebut akan diambil dari modal dasar yang dikucurkan Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp 1,5 triliun. "Dengan begitu, kita bisa menjangkau kelurahan-kelurahan di Jakarta. Misalnya dengan membangun outlet seperti Alfamart, tapi ini lebih fokus ke beras sebagai komoditas dagangnya," ujar Direktur Keuangan PT FSTJ Setyo Duhkito kepada wartawan, Jumat (29/11/2013).
Pembangunan outlet khusus beras di setiap kelurahan tersebut, lanjut Setyo, juga bisa meningkatkan usaha PT FSJT, dari sekadar penjualan beras menjadi ikut mengendalikan harga di pasaran.
Selama ini, stok beras PT FSJT masih kurang sehingga stok beras harus ditambah agar berpengaruh ke harga. "Selama ini kami hanya bisa monitor, stoknya berapa, tapi di sisi mengendalikan harga masih kurang berperan. Makanya salah satu program adalah memperbesar stok agar bisa kendalikan harga," ujarnya.
Ke depan, pihaknya memastikan bahwa PT FSJT tidak hanya fokus pada penjualan komoditas beras, tetapi juga akan memperluas usaha pada komoditas pangan yang lain, seperti bawang dan sayur-mayur lain.
Seperti diketahui, Pemprov DKI memberi modal dasar sebanyak Rp 1,5 triliun untuk PT FSTJ, untuk mengendalikan harga pangan di Ibu Kota. Modal itu diberikan melalui rapat paripurna pemberian modal dasar kepada PT FSTJ di DPRD, Rabu (27/11/2013).
"Tugas pokok PT FSTJ adalah menjaga ketersediaan sekaligus keterjangkauan harga beras di Jakarta. Harusnya perannya lebih besar dan strategis dengan menjadi buffer stock," ujar Jokowi seusai rapat paripurna tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.