Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lambatnya Pembangunan Rusun Muara Baru

Kompas.com - 12/12/2013, 08:50 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ground breaking pembangunan blok tambahan di Rusunawa Muara Baru sudah dilakukan sejak pertengahan Juli 2013 oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Lima bulan berlalu, pembangunan baru sampai tahap pembuatan fondasi.

Dibandingkan dengan pembangunan blok di Rusunawa Daan Mogot, Jakarta Barat, yang sama-sama dibangun sejak Juli 2013, pembangunan Rusunawa Muara Baru terbilang lambat. Saat ini, pembangunan blok di Rusunawa Daan Mogot sudah berdiri satu lantai.

Kepala Bidang Pembangunan Dinas Perumahan DKI Jakarta Sukmana mengatakan, pihaknya telah menyerahkan pembangunan tersebut kepada kontraktor. Sebab, pembangunan rusun menggunakan dana CSR sehingga besar anggaran dan proses pembangunan menjadi sepenuhnya tanggung jawab pengembang. Dinas Perumahan hanya berperan dalam penyediaan lahan dan pengawasan.

"Itu dibangun menggunakan dana CSR dari PT, bukan APBD," ujar Sukmana saat dihubungi pada Rabu (11/12/2013).

Pengerjaan Rusunawa Muara Baru dilakukan PT Kapuk Niaga Indah dan PT Jaladri Kartika Pakci. Keduanya memiliki jatah pembangunan rusun dengan luas 3,4 hektar itu, masing-masing 50 persen.

Sukmana mengaku belum mengecek lagi bagaimana jalannya proses pembangunan Rusunawa Muara Baru. Namun, bila pembangunannya sampai lambat, ia bisa memperingatkan pihak pengembang.

"Seharusnya, ada laporan ke kami karena mereka yang punya kewajiban. Penalti seharusnya ada ya kalau sampai mangkrak," ujarnya.

Saat ini, Rusunawa Muara Baru terdiri atas empat blok dengan jumlah 400 unit. Jokowi menargetkan tambahan empat blok sehingga bertambah menjadi 800 unit, di atas tanah bekas PT Jaya Sumpiles.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com