"Groundbreaking atau peletakan batu pertama akan dilakukan pada 23 Desember mendatang," kata Djoko di Kementerian PU, Jakarta, Kamis (19/12/2013).
Hari ini, telah dilaksanakan penandatanganan kontrak kerjasama antara Kementerian PU dengan kontraktor dan nilai kontrak mencapai Rp 500 miliar. Selain untuk konstruksi, Kementerian PU juga mengalokasikan dana sekitar Rp 15 miliar untuk supervisi dan manajemen konstruksi, Rp 30 miliar untuk pembebasan tanah seluas 1,4 hektar. Total anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan sodetan mencapai Rp 545 miliar.
Pengerjaan sodetan Kali Ciliwung itu diserahkan kepada tiga kontraktor. Mereka adalah PT Wijaya Karya (Wika) sebagai pelaksana utama dengan nilai kontrak Rp 493 miliar, konsultan dipegang PT Indrakarya dengan nilai kontrak Rp 8,5 miliar, dan manajemen konstruksi oleh PT Yodyakarta senilai Rp 5,7 miliar. Anggaran tersebut berasal dari anggaran tahun jamak, 2013-2015.
Djoko meyakini sodetan itu dapat meminimalisir terjadinya banjir di Ibu Kota, sebab dapat mengalirkan air minimal 60 meter kubik per detik menuju Kanal Banjir Timur (KBT). Pengalihan sebagian debit Kali Ciliwung tersebut dilakukan dengan memperhitungkan kapasitas sistem KBT sehingga tidak memindahkan banjir ke tempat lain.
Pengerjaan sodetan Kali Ciliwung ke KBT dibagi dalam dua tahapan pekerjaan. Tahap pertama meliputi pembangunan terowongan air sepanjang 1,27 kilometer. Tahap kedua akan dibangun inlet, outlet, dan normalisasi Kali Cipinang.
"Pembuatan sodetan ini memang dalam rangka membantu Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi masalah banjir di Ibu Kota," kata Djoko.
Lokasi pengerjaan sodetan terletak di Jakarta Timur yang meliputi Kecamatan Jatinegara, Kelurahan Bidara Cina, Kelurahan Cipinang Cempedak, dan Kelurahan Cipinang Besar Selatan. Selain melalui sodetan Kali Ciliwung, program antisipasi banjir lainnya melalui normalisasi Kali Pesanggarahan, Angke, Sunter, dan Ciliwung. Kemudian pengerjaan JEDI (Jakarta Emergency Dredging Initiative).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.