Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Pertama Kalinya RSUD AWS akan Pisahkan Bayi Kembar Siam

Kompas.com - 24/12/2013, 08:57 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com – Untuk pertamakalinya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Sjahranie Samarinda, Kalimantan Timur, mencoba memisahkan bayi kembar siam. Keberanian itu muncul karena RSUD tersebut sudah memiliki peralatan medis modern.

Juru bicara RS AW Sjahranie, dokter Nana Nurliana Adriati Noor, mengatakan, dengan peralatan medis dan tenaga dokter bedah yang berpengalaman, pihaknya yakin mampu memisahkan bayi kembar siam.

“Rencana operasi ini adalah operasi yang pertama. Kami mampu melakukannya, saat ini tim kami sedang berkonsultasi dengan tim dokter di RS Dr Soetomo Surabaya,” jelasnya, Selasa (24/12/2013).

Bayi kembar siam yang dimaksud adalah Natalia dan Natasya, putri pasangan Lukman Oppusunggu dan Arta M Hutabarat. Keduanya dilahirkan pada Sabtu (14/12/2013) di RS Dirgahayu Samarinda. Kondisi kedua bayi berdempet pada bagian dada dan perut.

Dalam waktu dekat, kata dr Nanan, tim dokter dari RS Dr Soetomo yang sudah biasa melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam, akan melakaukan verifikasi alat medis yang dimiliki RS AW Sjahranie. Dokter Nana memastikan, peralatan yang dimiliki RS AW Sjahranie sudah baik, bahkan lebih dari standar yang diminta oleh tim dokter dari RS Dr Soetomo.

“Saat ini kami masih menunggu tim dokter dari Surabaya yang akan mengecek peralatan operasi. kami yakin, alat yang kami miliki sudah jauh lebih baik dan melebihi standar yang diajukan oleh tim dokter tersebut,” jelasnya.

Menurut dokter Nana, operasi pemisahan Natalia dan Natasya akan ditangani langsung oleh 50 dokter professional spesialis yang berbeda-beda. Semuanya melibatkan dokter dari Surabaya dan Samarinda.

“Natalia dan Natasya tidak memungkinkan untuk dibawa berobat keluar karena kondisi mereka tidak stabil sehingga tidak bisa dibawa dalam perjalanan jauh. Maka, 50 dokter yang terlibat adalah dokter spesialis yang berbeda-beda,” terangnya.

Dokter Nana memperkirakan operasi tersebut akan memakan biaya miliaran rupiah. Namun, semua biaya akan ditanggung oleh pemerintah provinsi Kaltim melalui Jamkesda.

“Gubernur Kaltim Awang Faroek sendiri yang menghubungi kami dan menyatakan jika semua biaya ditanggung pemerintah. Semoga semua berjalan lancar,” harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com