Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Belum Identifikasi Pelaku Perampokan BRI Panongan

Kompas.com - 26/12/2013, 16:28 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bagian Penerangan Umum Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto mengatakan, kasus perampokan terhadap Bank BRI unit Panongan, Kabupaten Tangerang Selatan, Selasa (24/12/2013), diduga terkait dengan kasus penemuan bom pipa rakitan di sebuah rumah makan tak jauh dari lokasi perampokan, Rabu (25/12/2013). Kendati demikian, sampai saat ini penyelidik masih belum berhasil mengidentifikasi pelaku.

Agus menambahkan, setidaknya sepuluh orang saksi telah diperiksa oleh penyelidik Polda Metro Jaya. Mereka terdiri dari tiga orang pegawai rumah makan dan tujuh orang petugas Bank BRI. Dari keterangan saksi, diketahui bahwa pelaku berjumlah enam orang. Namun, belum diketahui secara pasti ciri-ciri pelaku tersebut.

"Mudah-mudahan pengenalan wajah tamu dari pegawai warteg dapat membantu," kata Agus di Mabes Polri, Kamis (26/12/2013).

Agus menerangkan, ketika perampokan itu terjadi, lima dari enam pelaku masuk ke dalam bank tersebut. Dari lima orang terbut, dua di antaranya diketahui membawa senjata api laras pendek. Lebih lanjut, Agus mengatakan, penyelidik sampai saat ini masih berupaya menggali informasi dari rekaman CCTV yang telah diberikan pihak Bank BRI. Hanya, petugas mengalami kendala lantaran rekaman CCTV tersebut dirusak pelaku.

"Sehingga apakah ada rekaman lain yang bisa kita peroleh, masih kita lakukan penyelidikan," kata Agus.

Sebelumnya diberitakan, dua bom pipa rakitan ditemukan di dalam sebuah tas ransel di warteg Gita yang terletak di Jalan Raya Korelet, Kampung Ranca Sedang, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang. Bom pertama terbuat dari sebuah pipa paralon berukuran panjang 12 sentimeter dan diameter 5,5 sentimeter. Pada bom tersebut terdapat paku, baterai, dan kabel yang dililit dengan plakban.

Sementara bom kedua terbuat dari pipa besi berukuran panjang 10 sentimeter dan diameter 4 sentimeter. Pipa tersebut juga dililit dengan plakban, tetapi tidak terdapat paku di dalamnya. Agus menambahkan, di dalam kedua pipa tersebut, petugas menemukan bahan peledak jenis black powder. Satu dari dua bom tersebut kemudian diledakkan oleh tim Penjinak Bom unit Gegana Brimob Polda Metro Jaya. Adapun bom yang diledakkan ialah bom yang terbuat dari pipa paralon. Sementara bom yang terbuat dari pipa besi hanya diurai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com