"Mereka yang pingsan terhitung di tiga lokasi perayaan, yaitu Jakarta Night Festival, Ancol, dan Taman Mini Indonesia Indah," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati di Balaikota Jakarta, Kamis (2/1/2014).
Mereka pingsan, lanjut dia, karena berdesakan dengan warga lainnya dan tidak mendapat ruang yang luas untuk bernapas. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga tak sedikit yang telah dievakuasi karena kejang-kejang.
Seorang anak kejang-kejang di Monas dan dua anak di Jakarta Night Festival. Mereka terjepit oleh jutaan warga yang berkumpul di satu tempat tersebut.
Dalam evakuasi tersebut, Dinkes DKI dibantu oleh mahasiswa dan pelajar atau pramuka. Mereka difungsikan untuk membawa tandu dari lokasi ke posko kesehatan. Sementara di posko, dokter-dokter langsung menangani kesehatan pengunjung.
Di Jakarta Night Festival, Dinkes DKI juga mendirikan rumah sakit lapangan, antara lain di Bundaran Hotel Indonesia, Hotel Mandarin, dan Gedung Bank Indonesia. Rumah sakit lapangan itu didukung dengan dokter spesialis penyakit dalam dan jantung. Sebab, sebagian besar pengunjung mengeluhkan infeksi saluran pernapasan akut (ispa) atau sesak napas.
"Nah, ternyata kemarin ada pasien yang memang harus dirujuk ke rumah sakit terdekat karena keterbatasan alat. Ada tiga pasien di JNF dan dua pasien di Ancol," kata Dien.
Mereka dirujuk ke rumah sakit terdekat, yakni Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), RSUD Tarakan, dan RSUD Koja.
Dien juga bersyukur tak ada kejadian mengkhawatirkan seperti yang terjadi pada JNF tahun sebelumnya. Saat itu, ada seorang ibu yang melahirkan di Halte Transjakarta Tosari. Ibu itu kemudian langsung dibantu, dibawa ke posko dan melahirkan di tempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.