Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

160 Warga Pingsan pada Malam Tahun Baru di Jakarta

Kompas.com - 02/01/2014, 11:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pesta pergantian tahun di Jakarta yang berlangsung pada Selasa malam (31/12/2013) hingga Rabu pagi (1/1/2014) berlangsung meriah dan dihadiri jutaan orang. Menurut data Dinas Kesehatan DKI, saking banyaknya orang di pusat keramaian, ada 160 orang yang pingsan pada malam itu.

"Mereka yang pingsan terhitung di tiga lokasi perayaan, yaitu Jakarta Night Festival, Ancol, dan Taman Mini Indonesia Indah," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati di Balaikota Jakarta, Kamis (2/1/2014).

Mereka pingsan, lanjut dia, karena berdesakan dengan warga lainnya dan tidak mendapat ruang yang luas untuk bernapas. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga tak sedikit yang telah dievakuasi karena kejang-kejang.

Seorang anak kejang-kejang di Monas dan dua anak di Jakarta Night Festival. Mereka terjepit oleh jutaan warga yang berkumpul di satu tempat tersebut.

Dalam evakuasi tersebut, Dinkes DKI dibantu oleh mahasiswa dan pelajar atau pramuka. Mereka difungsikan untuk membawa tandu dari lokasi ke posko kesehatan. Sementara di posko, dokter-dokter langsung menangani kesehatan pengunjung.

Di Jakarta Night Festival, Dinkes DKI juga mendirikan rumah sakit lapangan, antara lain di Bundaran Hotel Indonesia, Hotel Mandarin, dan Gedung Bank Indonesia. Rumah sakit lapangan itu didukung dengan dokter spesialis penyakit dalam dan jantung. Sebab, sebagian besar pengunjung mengeluhkan infeksi saluran pernapasan akut (ispa) atau sesak napas.

"Nah, ternyata kemarin ada pasien yang memang harus dirujuk ke rumah sakit terdekat karena keterbatasan alat. Ada tiga pasien di JNF dan dua pasien di Ancol," kata Dien.

Mereka dirujuk ke rumah sakit terdekat, yakni Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), RSUD Tarakan, dan RSUD Koja.

Dien juga bersyukur tak ada kejadian mengkhawatirkan seperti yang terjadi pada JNF tahun sebelumnya. Saat itu, ada seorang ibu yang melahirkan di Halte Transjakarta Tosari. Ibu itu kemudian langsung dibantu, dibawa ke posko dan melahirkan di tempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com