Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Kasus Penusukan Briptu Deni

Kompas.com - 06/01/2014, 12:16 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampai saat ini, polisi masih dalam tahap penyelidikan dan pendalaman terhadap pelaku penusukan Briptu Deni Alfian Hadi (24). Anggota Kepolisian Air Polres Kabupaten Tangerang itu tewas setelah ditusuk orang tak dikenal saat melerai pertikaian antara anggota TNI dan warga di kawasan Kalijodo, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara pada Minggu (5/1/2013).

Kepala Polsek Metro Penjaringan Ajun Komisaris Besar Suyudi AS mengatakan, hingga saat ini kasus itu masih dalam proses penyelidikan. Pelaku penusukan tersebut belum diketahui. "Sekarang masih dalam penyelidikan dan pendalaman kasus, semoga besok bisa diketahui hasilnya," ujar Suyudi kepada Kompas.com, Senin (6/1/2013).

Suyudi mengatakan, tim gabungan dari unsur Polres Jakarta Utara, Polsek Penjaringan, Kodim Jakarta Utara, Pomal dan Garnisun sudah dibentuk untuk menangani kasus tersebut. Kesatuan TNI dilibatkan karena kejadian tersebut diduga melibatkan anggota militer. Saat ini ada 5 orang anggota TNI yang diamankan oleh Garnisun.

Polisi juga sudah mengetahui ciri-ciri pelaku. Pelaku diperkirakan berumur 30-an tahun, memiliki perawakan tubuh sedang, serta memiliki tinggi badan sekitar 165 cm. Saat kejadian, pelaku mengenakan pakaian hijau garis-garis. Selain memerikas saksi-saksi, polisi juga menyita sebuah sarung senjata menyerupai badik yang diduga sarung senjata yang digunakan pelaku.

Deni tewas ketika mencoba melerai pertikaian antara saksi Saimah beserta suami dan sejumlah laki-laki yang diduga anggota TNI AL sekitar pukul 03.00, Minggu kemarin. Ia terkena tusukan dengan luka di bagian punggung bagian kanan. Dia segera dibawa RS Sumber Waras. Namun, nyawanya tidak tertolong. Jenazahnya dibawa ke RS Polri, Kramat Jati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com