"Jadi, salah paham, ada miskomunikasi saja. Sebenarnya, ada pemagaran di terminal AKAP, yang untuk MRT itu," kata Kepala Kepolisian Sektor Cilandak Komisaris Sungkono saat ditemui di Terminal Lebak Bulus, Senin (27/1/2014) siang.
Sungkono menyatakan, karena isu penutupan tersebut, para sopir kemudian melakukan unjuk rasa. Menurutnya, demo tersebut terjadi secara spontan saat sopir angkutan mendengar kabar tersebut.
Aksi dimulai sejak Senin pukul 07.30 sampai dengan pukul 12.00 WIB. "Alhamdulilah tidak terjadi anarki," ujar Sungkono.
Petugas polisi mengerahkan 30 pesonel untuk mengamankan jalannya unjuk rasa para sopir. Aksi tersebut, lanjutnya, dapat diredam setelah perwakilan sopir mendatangi Balaikota DKI Jakarta.
"Tadi perwakilan mereka menghadap ke DKI dan informasi dari perwakilan mereka itu tidak akan ditutup," ujar Sungkono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.