Menurut rencana, ada dua rute yang dilayani monorel Jakarta. Yang pertama jalur hijau (Kuningan-Gatot Subroto-SCBD-Senayan-Pejompongan-kembali ke Kuningan), yang ditargetkan akan beroperasi pada 2016.
Jalur kedua ialah jalur biru (Mal Taman Anggrek-Tomang-Cideng-Tanah Abang-Karet-Mal Ambassador-Tebet-Kampung Melayu), yang ditargetkan akan beroperasi pada 2017.
"Kita bangun jalur hijau dan jalur biru sepanjang 30 kilometer, yang mesti kita lihat itu planning Kota Jakarta secara keseluruhan. Sambungan jalur hijaunya ke mana, kita kan stop-nya di Kampung Melayu. Dari Kampung Melayu itu terusannya ke mana, bisa ke Bekasi, atau seperti planning Adhi Karya ke Cibubur," kata Jhon di Balaikota Jakarta, Rabu (5/3/2014).
"Kalau yang di Taman Anggrek, mau ke arah utara atau barat Tangerang. Jadi, keseluruhan planning-nya itu sudah ada," katanya lagi.
Menurut Jhon, pihaknya menggunakan jasa konsultan yang sama dengan yang digunakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jhon menjelaskan, monorel Jakarta memasang target dapat mengangkut penumpang sebanyak hingga 200.000 per hari.
Untuk tarif, Jhon belum bisa memastikan karena dalam dua tahun ke depan, nilai mata uang akan terpengaruh besaran inflasi. Namun, ia memprediksi tarif akan berada pada kisaran Rp 5.500. Untuk jalur hijau, kata Jhon, pada tahap awal akan dilayani tujuh kereta yang masing-masing akan terdiri atas empat gerbong.
Sementara itu, untuk jalur biru, ada enam kereta yang masing-masing akan terdiri atas 6-8 gerbong. "Satu gerbong bisa mencapai 198-200 orang. Jadi, kalau didasarkan atas 30 meter yang mau kita bangun, itu salah satu tahap untuk mengatasi masalah kota ini (kemacetan)," kata Jhon.
Stasiun monorel akan ada di 28 titik dan memiliki dua depo. Total nilai investasi proyek ini berkisar Rp 10-11 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.