Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Korban Ledakan Gudang Amunisi di RS PMC Boleh Pulang

Kompas.com - 05/03/2014, 18:11 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Semua korban ledakan gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL yang dibawa ke RS Port Medical Center (PMC) sudah ditangani dan diperbolehkan pulang.

"Semua korban sudah boleh pulang, tidak ada yang rawat inap. Mereka semua ada yang pulang sendiri, ada juga yang dijemput keluarga ataupun kerabatnya," kata Kepala RS PMC Tien Astari di RS PMC, Jalan Enggano, Jakarta Utara, Rabu (5/3/2014).

Ia menuturkan RS PMC menangani 58 orang. Korban yang dirujuk ke rumah sakit lain sebanyak 19 orang. Yaitu 18 orang ke RS AL Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat dan satu orang ke RS Gading, Pluit, Jakarta Utara.

Tien menjelaskan, RS PMC hanya menangani kondisi darurat. Korban dengan luka cukup parah langsung dirujuk ke rumah sakit lain. "Ini kejadian luar biasa, jadi rumah sakit ini menanggulangi emergency-nya saja," jelas Tien.

Sebagian besar korban mengalami patah tulang atau terluka akibat terkena serpihan kayu atau kaca. 

Sebelumnya diberitakan, gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, meledak, Rabu (5/3/2014) sekira pukul 10.30 WIB.

Menurut hasil investigasi sementara oleh TNI, ledakan diduga akibat hubungan arus pendek (korsleting) yang menimbulkan kebakaran. Api yang timbul kemudian mengenai amunisi.

Kepala Pusat Penerangan TNI Laksmana Muda Iskandar Sitompul mengatakan, ledakan itu terjadi ketika puluhan anggota TNI AL berusaha memadamkan api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com