JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak kepolisian menyatakan, berdasarkan penyelidikan sementara kasus kecelakaan antara bus PO Haryanto dan Kereta Api (KA) Menoreh, pintu pelintasan di Kelurahan Wanasari, Cibitung, Kabupaten Bekasi, bermasalah. Satu pintu terbuat dari bambu, pintu lainnya macet.
"Pendalaman di TKP pintu sebelah kanan macet dan pintu sebelah kiri diganti dengan bambu dan manual turun naiknya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto melalui pesan singkat, Sabtu (8/3/2014).
Meski pintu bermasalah, kata Rikwanto, alarm di pelintasan berfungsi dan ada petugas yang berjaga. Bus tersebut menerobos ke dalam jalur pelintasan kereta ketika salah satu pintu sudah menutup jalan sekitar pukul 8.15 WIB tadi pagi.
Bus lalu tertabrak KA Menoreh dari arah Jakarta menuju Semarang. Dua sepeda motor ikut tertabrak. Sebelumnya, Kepala Humas Daop I KAI Agus Komarudin menyebut bus tertabrak ketika melintas di pelintasan liar.
"Saat pintu pelintasan sudah tertutup, bus masuk, melintas KA sehingga bagian bus sebelah kanan ditabrak KA," kata Rikwanto.
Rikwanto menambahkan, bus PO Haryanto dengan nomor polisi B 7036 PGA itu mengangkut 35 anak-anak. Mereka berasal dari Kelurahan Wanasari yang hendak menuju Jakarta untuk menghadiri acara santunan.
Data di RSUD Kabupaten Bekasi, kata dia, sebanyak 25 orang mengalami luka, 4 orang dirujuk di rumah sakit lain. "Rencananya lima anak akan rawat inap, dan yang lain akan rawat jalan," kata Rikwanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.