Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi "Nyapres", Ini Komentar Warga Jakarta

Kompas.com - 14/03/2014, 18:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bahwa dia siap menjadi calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP mendapat respons dari warga DKI Jakarta. Ada yang setuju Jokowi itu nyapres, ada juga yang tidak.

Kompas.com mewawancarai beberapa warga di lokasi blusukan Jokowi, Jumat (14/3/2014), mulai dari rumah susun sewa sederhana Marunda hingga proyek pengerjaan waduk Marunda.

"Mau dia jadi sekarang (gubernur) atau pejabat di atasnya lagi, yang penting dia mentingin warga dah. Jangan kayak pemerintah yang sekarang, mentingin dirinya sendiri," ujar Eem (40), warga rusun Marunda.

Eem berpendapat program-program Jokowi di DKI Jakarta sudah cukup membuktikan bahwa dia mampu dalam mengelola pemerintahan. Eem mengaku turut merasakan hasil positif kinerja pria yang pernah menjabat Wali Kota Surakarta.

Hal senada diungkapkan Kastini (55), yang mengaku baru mengetahui berita Jokowi siap mencalonkan diri sebagai presiden. Warga sekitar Waduk Marunda itu setuju saja jika Jokowi "naik kelas" menjadi presiden.

"Oh ya? Bener udah pasti? Bagus dah, biar benerin orang-orang yang korupsi," ujarnya.

Kastini mengaku melihat di televisi bagaimana aksi Jokowi dalam membersihkan birokrasi dan menerapkan transparandi di tubuh Pemprov DKI Jakarta. Dia juga mengharapkan hal yang sama dilakukan Jokowi jika memimpin Indonesia nantinya.

Pendapat berbeda diungkapkan Roy (35), warga Waduk Marunda lainnya. Pria yang sehari-hari bekerja serabutan itu khawatir jika sang gubernur menjadi presiden, penerus gubernur kelak, tidak memiliki ritme kerja yang sama seperti Jokowi.

"Sudah bener-bener dia jadi gubernur, malah jadi presiden. Ya, harusnya sih tuntasin dulu. Buktiin di Jakarta, baru kerja buat Indonesia," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Joko Widodo memastikan diri siap dicalonkan menjadi presiden dari PDI Perjuangan. Pernyataan Jokowi tersebut diungkapkan saat Jokowi blusukan di Rumah si Pitung, Marunda, Jakarta Utara, Jumat pukul 14.49 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com