Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamanan Jokowi Diperketat

Kompas.com - 01/04/2014, 16:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Joko Widodo atau Jokowi tidak merasa keamanannya terancam setelah menyatakan siap jadi calon presiden dari PDI Perjuangan. Kendati demikian, pengamanan yang melekat padanya diperketat.

"Ndak terancamlah. Biasa saja kan. Tapi kita diberi Polda, ya kita terima," ujarnya di kantor Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (1/4/2014) siang.

Pengawal yang sebelumnya berjumlah enam orang, setelah dia mendeklarasikan dirinya menjadi calon presiden, kini jumlahnya bertambah dua kali lipat menjadi 12 personel. Tugas pengawal itu adalah mengamankan Jokowi dari segala bentuk gangguan.

Kendati demikian, Jokowi memastikan, meski pengamanannya diperketat, warga atau siapa pun masih dapat dengan mudah bertemu dengannya. Ia telah menginstruksikan pengawalnya itu untuk tidak berlebihan dalam melaksanakan pengawalan dirinya.

"Coba kamu lihat, apa saya ada yang berubah? Ya, biasa saja kan kayak begini saja," ujar Jokowi.

Pengamatan Kompas.com, seusai pendeklarasian, pengawalan Jokowi memang diperketat. Jika sebelumnya tim pengawalan tersebar dengan jarak tertentu dari Jokowi, kini paling tidak ada tiga pengawal yang berada dekat dengannya. Mereka kerap membatasi warga yang ingin bersalaman atau berfoto bersama dengan Jokowi.

Sumber Kompas.com menyebutkan, sebenarnya ancaman bagi Jokowi telah terjadi sebelum dirinya mendeklarasikan diri menjadi calon presiden. Hal tersebut kian intens seusai pendeklarasian.

"Laporan yang kami dapat ya begitu. Ancamannya nyata," ujarnya.

Sumber enggan merinci lebih lanjut ancaman seperti apa yang menerpa Jokowi, dengan alasan dapat menimbulkan pergolakan di dunia politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com