Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonstruksi di Tol Bintara, Hafitd dan Assyifa Menangis

Kompas.com - 03/04/2014, 15:39 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com — Rekonstruksi pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto oleh Hafitd dan Assyifa dilaksanakan pada Kamis (3/4/2014). Tol Bintara menjadi lokasi terakhir rekonstruksi pembunuhan tersebut. Pada pukul 13.45, rombongan dari Polda Metro Jaya tiba di Tol Bintara yang merupakan tempat pembuangan mayat Ade Sara.

Ahmad Imam al Hafitd dan Assyifa Ramadhani yang mengenakan baju tahanan berwarna oranye mempraktikkan adegan pembuangan mayat tersebut di dalam mobil Kia Visto berwarna silver.

Berdasarkan rekonstruksi, saat jasad Ade Sara akan dibuang, Hafitd dan Assyifa berada di kursi depan. Kemudian Assyifa pindah ke kursi belakang tempat jasad Ade Sara berada tanpa keluar pintu terlebih dahulu.

Dari kursi belakang sebelah kanan, Assyifa membuka pintu kiri dan mendorong jasad Ade Sara keluar mobil. Hafitd yang duduk di kursi pengemudi membantu mendorongnya. Ketika melakukan adegan tersebut, Hafitd dan Assyifa terlihat menangis.

Menurut penasihat hukum keluarga Ade Sara, Michael Hutagalung, ada lima adegan yang dilakukan di lokasi tersebut. "Di sini berlangsung lima adegan, yaitu adegan 41 sampai 46. Berdasarkan rekonstruksi tersebut, kita sudah tahu ada pembunuhan itu sudah direncanakan. Sangat jelas sekali," ujar Michael.

Menurut Michael, pihak keluarga Ade Sara berharap penanganan kasus ini dapat berjalan sesuai hukum. Rekonstruksi di Tol Bintara tersebut berlangsung sekitar setengah jam. Sekitar pukul 14.15 rekonstruksi pun selesai.

Sebelumnya diberitakan, Ade Sara Angelina Suroto dibunuh oleh pasangan kekasih Ahmad Imam Al Hafitd (19) dan Assyifa Ramadhani (18). Ade Sara dianiaya dengan cara disetrum, dicekik, serta disumpal mulutnya menggunakan kertas dan tisu. Jasadnya lalu dibuang di Jalan Tol Bintara Kilometer 49, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com