Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tahun Permukiman Gang Masjid Ciracas Jadi TP Sampah Liar

Kompas.com - 08/04/2014, 14:04 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bertahun-tahun warga yang bermukim di Gang Masjid RT 03 RW 10 kawasan Centex, di Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, mesti akrab dengan tempat pembuangan sampah liar. Saking lamanya, lokasi pembuangan sampah liar tersebut sudah menciptakan kubangan sampah luas dan berbau menyengat.

Hambali (41), warga RT 03 RW 10 itu menyatakan, sampah yang menumpuk memang berasal dari buangan warga dari 5 RT di RW 10. Tidak ada perhatian dan penanganan dari pihak terkait mengenai masalah ini.

"Ini sampah sudah 10 tahunan. Kita sudah usul dari tingkat RT, RW sampai di tingkat kelurahan. Tapi ada realisasi dan hanya dibuat bak yang di ujung situ saja. Jadi sampai sekarang akhirnya tidak terkelola dan terbengkalai seperti ini," kata Hambali kepada Kompas.com, di lokasi, Selasa (8/4/2014).

Sejak tahun 2004, lanjutnya, lokasi pembuangan sampah liar itu sebelumnya merupakan tanah basah dengan luas sekitar 4.900 meter persegi. Namun, karena tidak pernah ditangani bertahun-tahun, lebih dari separuh dari luas lahan itu kini menjadi kubangan sampah seluas 3.000 meter persegi.

"Dulu ini cekungan dan dalamnya satu meter, sekarang dengan adanya sampah yang sudah bertahun-tahun ini jadi lebih tinggi satu meter. Enggak pernah ada pengangkutan. Bahkan sampah masih dibuang di sini oleh warga. Jadi ada beberapa RT yang membayar orang untuk mungutin dan dibuang di sini," ujar Hambali.

Ia mengakui bahwa akses masuk menuju lokasi untuk kendaraan roda empat atau truk pengangkut sampah tidak dapat masuk. Sebab, lokasinya berada di tengah pemukiman warga yang hanya dapat di lalu kendaraan roda empat. Lokasi pembuangan sampah itu langsung berbatasan dengan 3 RT di RW 10.

Sejauh ini, lokasi paling dekat untuk membuang sampah menurutnya berada di pinggir Jalan Raya Centex. Di sana, kata dia, oleh petugas kebersihan sampah dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir di Terowongan Tol Jagorawi, di Kelapa Dua Wetan.

Meskipun ada larangan, warga tetap membuang sampah di sana. Asmawi, warga RT 01 RW 10, berharap, ada perhatian dari pemerintah untuk penanganan masalah sampah di lokasi tersebut. "Mungkin solusinya dari pemerintah untuk diangkat dari wilayah kami. Karena, ini sudah mengganggu lingkungan kami," ujar Asmawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com