Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Perumahan Bantah Honor Petugas Rusun Belum Diberikan

Kompas.com - 18/04/2014, 13:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta Yonathan Pasodung membantah petugas operasional dan keamanan di Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, belum mendapat honor sejak Januari 2014.

"Petugas sudah dibayar selama tiga bulan, jadi bulan 1,2,3 sudah. Cuma bulan empatnya yang belum. Makanya dicek yang benar! sudah dibayar itu. Bulan empatnya yang masih proses. Kalau dari bulan 1sampah 3 sudah," kata Yonathan kepada Kompas.com, Jumat (18/4/2014) siang.

Yonathan menjelaskan, telatnya pencairan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2014, tak mempengaruhi proses pembayaran gaji kepada para petugas tersebut. Selama Januari-Maret, kata dia, penggajian dilakukan melalui sistem swakelola.

"Gaji dari bulan 1-3 melalui sistem swakelola, jadi tidak ada hubungannya dengan belum cairnya APBD. Kalau yang bulan empat, baru ada (masuk APBD) karena untuk gaji nantinya masuk dalam pengeluaran barang," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah petugas operasional di rusun Marunda mengeluh karena belum menerima gaji selama tiga bulan, terhitung sejak Januari 2014.

Otong, salah satu petugas kebersihan di Rusun Marunda, mengaku, dia dan 22 teman lainnya belum mendapatkan gajinya. "Enggak tahu, janjinya sih entar besok, sampai sekarang belum dikasih juga," keluhnya di Rusun Marunda, Jumat pagi.

Bukan hanya petugas kebersihan, sebanyak 35 petugas keamanan juga belum mendapatkan gajinya selama 3 bulan ini.

Koordinator Pekerja Rusun Marunda Haposan mengatakan, pihak pengelola hanya menjanjikan akan secepatnya memberikan uang gaji kepada para petugas operasional. Namun, sampai saat ini uang gaji untuk mereka belum turun.

Akibatnya, kadang ia berutang kepada pemilik warung di rusun tersebut untuk meminjamkan kepada para petugas operasional yang butuh uang secara cepat. "Lihat saja itu sekarang warungnya sudah loyo, gara-gara diutangin terus," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com