Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dirayu PKL di Masjid Sunda Kelapa

Kompas.com - 18/04/2014, 15:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkena rayuan pedagang kaki lima yang berjualan di depan Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/4/2014).

Saat akan kembali ke rumah dinasnya dari menunaikan ibadah shalat Jumat di masjid tersebut, Jokowi sempat menengok dagangan mereka. Jokowi kemudian berhenti di depan seorang pedagang perkakas. Gembok, gunting, racun tikus, sampai obeng digelar di atas tikar.

Pedagang bernama Madun itu tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Awalnya dia menawarkan racun tikus kepada orang nomor 1 di Jakarta itu.

"Pak, beli racun tikus saja, Pak," kata Madun kepada Jokowi.

"Racun tikus, buat apa? Di rumah saya enggak ada tikus. Hahaha," kata Jokowi yang diiringi derai tawanya.

Rayuannya ditolak Jokowi, Madun pun menawarkan barang lain, sebuah gembok. Dahi Jokowi mengernyit mendengarnya.

"Buat kunci saja, Pak. Bisa untuk gembok brankas juga, pak. Murah ini," kata Madun.

Namun, mata Jokowi justru tertuju pada sebuah gunting. Ia pun membuka kemasan gunting dan mencoba ketajaman gunting tersebut.

"Nah, kalau gunting ini tajam banget, Pak. Buat motong pohon saja bisa," kata Madun.

Mendengar itu, Jokowi lantas terkejut. "Hah, masak sih? Bisa buat potong pohon?" tanya Jokowi pada Madun seraya menggerak-gerakkan tangannya menirukan gaya gergaji pohon.

Tawa para warga yang berada di sekitar Masjid Sunda Kelapa langsung pecah mendengar percakapan mereka. "Eh.. maksudnya bisa potong daunnya, Pak," kata Madun.

Jokowi pun mengambil gunting seharga Rp 20.000. Kepada Madun dia menyerahkan selembar uang Rp 100.000. Madun berseru kegirangan karena Jokowi membayarnya lebih dari harga gunting itu.

"Alhamdulillah, yang ngasih uang ke saya calon presiden. Mudah-mudahan jadi Presiden, Pak. Tapi, Jakarta-nya jangan dibiarin banjir terus," kata Madun, yang mengontrak rumah di Manggarai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com