Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Sabu 0,5 Kg, Pegawai Lapas Cipinang Ditangkap

Kompas.com - 23/04/2014, 15:30 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang pengawai Lapas Kelas I Cipinang ditangkap aparat Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Timur karena kedapatan membawa satu kantong sabu-sabu ke dalam lapas.

Tersangka berinisial FM ditangkap saat hendak menyelundupkan setengah kilogram sabu ke dalam lapas. Wakil Kepala Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Muhammad Abrar Tuntalanai mengatakan, sabu dipesan oleh salah satu napi berinisial HY, yang berada di dalam lapas.

"Pengakuan tersangka barang itu diorder dari seorang napi yang berada di dalam. Dia ngambil dari luar," kata Abrar di Polres Metro Jakarta Timur, Rabu (23/4/2014).

Pelaku yang tertangkap, lanjutnya, adalah pengawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di bagian penjagaan pintu masuk pertama Lapas Kelas I Cipinang. Dia diduga memanfaatkan posisinya itu untuk membawa masuk narkoba.

Abrar mengungkapkan, FM mengambil sabu tersebut dari seorang buron berinisal BW. Abrar mengatakan, sipir Lapas Cipinang itu mengenal BW karena buron tersebut pernah mendekam di dalam lapas.

Ia kemudian diperintah HY yang mengontak BW untuk memberikan sabu kepada FM. "Dia kemudian mengambil narkoba itu di depan Kodim, Jatinegara," ujar Abrar.

Setelah sabu diambil, ia kemudian menyembunyikannya di dalam baju agar lolos masuk ke dalam lapas. Akan tetapi, aksinya tersebut gagal oleh petugas portir lapas lain yang tengah menjaga.

"Kemudian kita tangkap. Dia juga sebenarnya sudah kita ikuti dari luar," ujar Abrar.

Dari tangan pelaku, lanjutnya, barang bukti sabu lebih kurang 565 gram disita oleh petugas. Pelaku terancam Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 Ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Dia diancam dengan pidana penjara 6 sampai 20 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com