Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Pasar Menggunung, Warga Ancam Lakukan Demo

Kompas.com - 24/04/2014, 12:28 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Warga di Perumahan Wisma Asri mengancam akan lakukan aksi demo kepada pengelola Pasar Wisma Asri. Sebab, warga terganggu dengan sampah pasar yang menggunung di sekitar rumahnya.

"Sejak sampah menumpuk, kami terganggu sekali dengan bau yang ditimbulkan. Di sini jadi banyak lalat. Lalu itu, air yang keluar dari sampah itu pun mencemari saluran air. Itu kan gak baik untuk kesehatan," ujar Ridwan, salah seorang warga, kepada Kompas.com, Kamis (24/4/2014).

Menurut Ridwan, sampah tersebut sudah tidak diangkut selama berminggu-minggu. Menurutnya, pengelola sampah tidak bertanggung jawab dan lepas tangan soal sampah yang menumpuk.

"Kalau ini masih dibiarkan juga, kami akan demo! Kita sudah capek, sudah melapor juga ke kelurahan untuk menindak pengelola," ujarnya.

Menanggapi hal itu, pengelola Pasar Wisma Asri, Zulkarnaen, membantah tidak bertanggung jawab dengan tumpukan sampah itu. Menurutnya, sudah tiga hari sampah di TPS Sumur Batu yang menjadi tempat penampungan sampah dari pasar itu penuh.

Selain itu, Zulkarnaen mengaku kekurangan armada untuk mengangkut sampah tersebut. Dia juga berkilah banyak pengendara yang suka membuang sampah ke lokasi itu sembarangan, sehingga sampahnya tidak hanya berasal dari pasar.

“Sebenarnya dalam sehari ada 3 kali pengangkutan sampah, tapi memang pengangkutan sampah di pasar sedang terhenti karena kurang armada. Tapi kami pastikan akan segera menyelesaikan persoalan ini secepatnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com