Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.400 Warga Tugu Utara Belum Miliki E-KTP

Kompas.com - 25/04/2014, 13:32 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sampai saat ini sebagian warga Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, belum memiliki E-KTP, padahal sudah melakukan perekaman data, antara lain foto dan sidik jari, sejak Januari 2013 lalu.

Narsih (33), warga RT 7 RW 19, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, mengaku belum mendapatkan E-KTP. Ia menuturkan sudah ikut perekaman data sejak 4 bulan yang lalu.

"Sudah difoto sih, sampai sekarang belum dapet, jadi masih pake KTP yang biasa," ujar Narsih kepada Kompas.com, Jumat (25/4/2014).

Hal senada juga diungkapkan warga lainnya, Asmi Tampubolon (63). Bahkan sampai saat ini dia belum melakukan perekaman data karena, pada saat perekaman, dia sedang pulang ke kampung halaman.

Sementara itu, Ketua RW 19 di Kampung Beting, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Ricardo (35) menjelaskan, di wilayahnya terdapat 1.400 warga yang belum memiliki E-KTP.

"Padahal sejak setahun lalu, warga sudah melakukan perekaman kartu di kantor kelurahan," ujarnya.

Ricardo mengatakan, untuk sementara, warganya hanya dibuatkan kartu KTP reguler. Ricardo mengungkapkan bahwa ia pun sudah sering mempertanyakan hal tersebut ke pihak Kelurahan maupun Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Utara. Namun, ia mendapat jawaban bahwa hal tersebut merupakan wewenang Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan (Ditjen Adminduk).

Selain pembuatan E-KTP yang terpaut lama, Ricardo juga menyayangkan waktu perekaman E-KTP yang hanya dijadwalkan pada pukul 13.00 di kantor kelurahan. Ricardo mengatakan, pihak kelurahan beralasan, jaringan internet di kantornya terkoneksi ke Ditjen Adminduk hanya pada jam tersebut.

"Karena perekaman E-KTP hanya bisa pada pukul 01.00 siang saja, banyak warga saya yang mengurungkan niatnya untuk pembuatan E-KTP. Padahal, ini sangat penting untuk pendataan," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com