Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Deret Cilincing Tak Sabar Nikmati Air Bersih

Kompas.com - 09/05/2014, 15:16 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Warga Kampung Deret Cilincing di RT 12 RW 04, Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, sudah tidak sabar untuk bisa menikmati air bersih. Meskipun rumah mereka sudah dipercantik namun air bersih masih belum masuk ke kawasan kampung nelayan yang berada di pinggir laut tersebut.

Sarnoto (35), salah satu warga mengungkapkan selama ini untuk mendapatkan air bersih warga harus mengalirkan air dari tempat yang berjarak 500 meter dari rumah dengan biaya Rp 15.000 per 30 menit. Air sebanyak itu, kata dia, hanya cukup untuk keperluan rumah tangga selama dua sampai tiga hari saja.

"Biasanya satu jam setiap harinya nyelang air, kalau lagi cekak kita enggak pakai selang, tapi pakai air sumur yang ada di rumah pak RT," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Misnah (24). Da ingin air bersih bisa segera masuk karena selama ini dia harus mengambil air dari tempat lain.

Sementara itu Ketua RT 12, Wahid, mengatakan pasokan air bersih akan segera dinikmati oleh para warganya. Saat ini, kata dia, pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sudah melakukan survei ke daerah tersebut.

"Janjinya tidak lama lagi air bersih dan murah sudah bisa masuk ke sini (Kampung Deret)," katanya.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan kampung deret yang berada tidak jauh dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilincing tersebut pada Kamis (8/5/2014) kemarin. Pantauan Kompas.com puluhan rumah yang dengan cat warna kuning berjejer dengan manis. Rumah-rumah itu dipoles sesuai keinginan pemilik masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com