Menurut Akbar, bus-bus tersebut merupakan hasil pengadaan yang berakhir dengan terungkapnya 14 bus berkarat pada akhir Januari 2014.
Akbar mengaku belum tahu kapan ratusan bus tersebut akan diserahterimakan. Apalagi Pemprov DKI baru melakukan pembayaran sebesar 20 persen dari jumlah total yang mencapai Rp 1,5 triliun.
"Sekarang bus-busnya ada di pul milik PPD yang ada di Ciputat dan Cawang. Belum tahu kapan mau diserahkan karena Pemprov DKI baru bayar Rp 20 persen," kata Akbar di Balaikota Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Akbar menjelaskan, karena belum diserahterimakan, maka tanggung jawab perawatan ratusan bus itu masih berada di bawah tanggung jawab agen tunggal pemegang merek (ATPM).
"Perawatan masih sama vendornya, karena belum ada serah terima," ujar mantan Kepala BLU Transjakarta itu.
Sebelumnya diberitakan, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan bahwa ke-14 bus yang komponennya rusak telah diperbaiki karena ada garansi perbaikan satu tahun dan jaminan suku cadang selama 10 tahun dari produsen bus, Ankai.
"Karatnya itu minor item, yang masih bisa dihilangkan, bukan karat seluruhnya sampai blok mesin dan sebagainya. Jadi, jangan diopinikan semuanya berkarat, itu tidak betul," kata Pristono di Kantor Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), Balaikota Jakarta, Selasa (13/5/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.