Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beraksi Berkelompok, Penjahat Semakin Nekat dan Sadis

Kompas.com - 22/05/2014, 18:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dini hari itu, dua sekawan Dwi dan Saepudin hanya ingin menghirup udara segar sembari mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja berwarna perak. Keduanya kuli bangunan yang berasal dari daerah Tegal dan Brebes, Jawa Tengah. Sehari-hari, mereka bekerja di proyek bangunan di kawasan Permata Hijau.

Namun, saat melintas di jembatan layang dari arah Kebayoran Lama ke arah Permata Hijau di Jalan Cut Nyak Arif, Jakarta Selatan, Rabu (21/5) sekitar pukul 02.45, tiba-tiba 10 laki-laki menyergap keduanya.

Semuanya berlangsung cepat. Yang terasa kemudian adalah rasa perih dan sakit. Tangan kiri Dwi dan Saepudin ternyata dibacok penyergap hingga berdarah. Saat mereka tidak berdaya, laki-laki yang mengendarai lima sepeda motor itu segera merampas sepeda motor Kawasaki bernomor polisi G 3471 ML itu.

”Iya, telah terjadi perampokan dengan kekerasan. Kejadian di jembatan layang yang mengarah keluar dari wilayah Kebayoran Lama dan Jakarta Selatan. Padahal, sesuai perintah Kepala Polda Metro Jaya dan Kepala Polres Metro Jakarta Selatan, patroli dan penjagaan rutin sudah ditingkatkan,” kata Kepala Kepolisian Sektor Kebayoran Lama Komisaris Riftajudin.

Meskipun mengaku kecolongan, Riftajudin dan jajarannya berusaha cepat bergerak. Korban segera dilarikan ke RS Fatmawati untuk mendapat perawatan. Hingga Rabu malam, kondisi keduanya dikabarkan sudah membaik. Polisi juga menyiagakan petugas patroli dan reserse untuk melacak ke-10 pelaku itu.

Diyakini para pelaku tidak sekali itu saja beraksi. Mereka memang bergerak secara berkelompok sehingga mudah melumpuhkan korban. Aksi mereka dikenal cepat, nekat, dan sadis. Incaran para penjahat itu adalah orang-orang yang berkendara sendiri di tengah malam hingga dini hari.

Cenderung turun

Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Dwi Priyatno mengatakan, situasi keamanan di Ibu Kota saat ini cukup kondusif. Bahkan, menjelang pemilihan presiden ini, di wilayah hukum Polda Metro Jaya, tingkat kriminalitas saat ini turun hingga 15 persen.

”Dari April sampai Maret, tingkat kejahatan turun sekitar 15 persen. Kami akan terus lakukan pengamanan, patroli, pencegahan kejahatan, dan berbagai kegiatan lain,” kata Dwi di Jakarta, Rabu.

Ia berharap, kehadiran polisi akan terus menekan angka kejahatan sehingga tren penurunan itu terus berlanjut. Dwi telah memerintahkan jajaran di bawahnya agar terus memberikan rasa aman kepada masyarakat.

”Jakarta relatif aman. Kami siap mengamankan Pemilu Presiden 2014,” kata Dwi.

Polisi juga mengatakan akan bersikap tegas terhadap setiap gangguan keamanan. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, polisi menangkap dan menembak dua pencuri yang selalu beraksi di bus transjakarta di kawasan Salemba, Jakarta Pusat. (RAY/NEL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com