HN, ibu muda berusia 21 tahun, tengah ditinggal suaminya merantau ke Pekanbaru, Riau, selama beberapa bulan. Saat kejadian, ia tengah tidur bersama bayinya yang masih berusia sembilan bulan.
”Meski kondisi fisik korban memang baik, tetapi masih sangat shock,” kata Kepala Polsek Pamulang Komisaris Doddy Ferdinand Sanjaya, Selasa.
Perampok yang beraksi seorang diri itu masuk ke dalam rumah dengan cara mencongkel daun pintu depan. Setelah masuk rumah, ia lantas mengambil telepon genggam, kemudian memerkosa korban.
Menurut keterangan kakak kandung korban, Er (24), yang tinggal bersebelahan dengan korban, peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 02.00. Korban waktu itu tengah tertidur lelap bersama bayinya.
Setelah menggasak barang berharga, pelaku lantas memerkosa korban. ”Adik saya diancam, kalau tidak mau melayani, anaknya yang masih bayi akan dibunuh. Perampok itu mengalungkan golok di leher anaknya,” kata Er kepada wartawan.
Seusai beraksi, pelaku kabur membawa sejumlah harta milik korban, yakni satu kartu ATM Bank BCA dan telepon genggam merek Nexian.
Dari pengakuan korban kepada Er, ciri-ciri pelaku perampokan dan pemerkosaan itu bertubuh tegap. Ia mengenakan pakaian warna biru dan bercelana pendek warna merah. Pelaku meminta kepada korban untuk melayani nafsunya kalau tidak ingin anaknya dibunuh.
”Karena ketakutan, akhirnya korban hanya bisa pasrah. Korban kesakitan dan menutupi wajahnya dengan bantal,” ungkap Er.
Menurut Er, adiknya tersebut mengalami trauma hebat. ”Anak perempuannya yang baru berusia sembilan bulan menangis terus,” tambah Er.
Korban bersama dengan anaknya dibawa ke Polres Jakarta Selatan untuk dilakukan pemeriksaan. Doddy menambahkan, polisi masih mengusut kasus tersebut dengan memeriksa saksi-saksi. ”Identitas pelaku sampai kini belum diketahui,” kata Doddy.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Noviana Tursanurrohmad semalam mengatakan, pelaku hanya satu orang dan kini tengah dalam pengejaran.
”Untuk kasus perampokan disertai pemerkosaan baru satu kejadian ini. Jadi tidak bisa dikatakan kejahatan sadis merebak banyak. Kalau perampokan, seperti perampasan sepeda motor, memang terjadi beberapa kali,” kata Noviana.
Menurut Noviana, pihaknya sedang menggali banyak kemungkinan persoalan yang melatarbelakangi kejadian ini. Keterangan langsung dari korban belum bisa banyak diungkap karena yang bersangkutan masih mengalami trauma hebat.
Ia menambahkan, dari hasil penyelidikan hingga Selasa kemarin, modus kejahatan perampokan disertai pemerkosaan itu terjadi di rumah kontrakan.