Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Tabrakan Beruntun Dua Transjakarta dan Dua Kopaja

Kompas.com - 16/06/2014, 15:12 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak tujuh orang korban tabrakan beruntun yang terjadi di jalur transjakarta, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Senin (16/6/2014) pagi, dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan. Ketujuh korban yang merupakan penumpang transjakarta dan kopaja itu dibawa ke ruang instalasi gawat darurat (IGD) seusai kejadian.

Seorang penumpang kopaja 602 jurusan Ragunan-Monas, Veny Katrina (26), mengatakan, saat itu, ia yang bekerja sebagai konsultan akan menemui klien di Kementerian Pertahanan. Namun, tabrakan beruntun pada pukul 07.55 WIB tersebut membuatnya membatalkan pertemuan itu dan membuatnya shock.

"Saya mau ketemu klien, kantor saya di Tebet. Jadi, ke Kemenhan naik kopaja buat menemui klien saya," kata Veny saat ditemui di RSUD Tarakan, Gambir, Jakarta Pusat.

Veny mengalami luka pada bagian kaki. Dia mengaku kondisi psikisnya jauh lebih baik. Namun, jika berjalan, ia masih pincang.

Veny mengaku duduk di bangku ketiga dari depan kopaja 602, yang merupakan bus di posisi ketiga dalam tabrakan beruntun itu. Ketika kejadian, ia berusaha menyelamatkan diri dengan lompat melalui pintu tengah bus kopaja tersebut. Sepengetahuan Veny, di kopaja tersebut terdapat 6 orang, 4 orang di antaranya adalah penumpang, 1 orang sopir, dan 1 orang kondektur.

"Saya kepikiran langsung keluar. Di situ bangku udah pada lepas, kaca juga pada pecah," kata Veny.

Korban lain, Safitri (25), mengaku mengalami luka di bagian kaki, mengalami memar, serta luka ringan di tangan. Dia menuturkan, saat kejadian, ia dibawa oleh dua orang petugas transjakarta untuk diobati di RS Tarakan.

Saat ditemui Kompas.com, terdapat noda darah di bagian kanan jilbab kuning yang dikenakan Safitri. Safitri saat itu duduk di tengah kopaja 602 dan sedang memainkan telepon genggamnya. Tiba-tiba, ia langsung dikejutkan oleh tabrakan itu. Kemudian, ia tak ingat kejadian itu dan sudah ditangani pihak RS Tarakan.

Penumpang lain, Christina (28), penumpang tranjakarta yang berada di bus pertama, mengaku duduk di kursi paling belakang. Christina mengalami luka di bagian punggung dan terkena pecahan kaca.

"Punggung saya terasa kena dari tabrakan kopaja belakang. Terus saya maju ke depan. Tersungkur gitu. Saya sama penumpang lain di belakang kena pecahan kaca bus," kata Christina yang lemas dan harus duduk di kursi roda.

Salah seorang petugas pengurus pengendali jalur dari Perum Damri, operator BLU Transjakarta, Iwan, mengklaim, semua pengobatan korban di RS Tarakan sudah dibiayai lunas oleh Perum Damri.

"Sudah ditanggung biaya obat dan IGD. Kini urusan di RS Tarakan sudah selesai," kata Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com