Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyewa Sepeda Ikut Ditertibkan Camat Gambir

Kompas.com - 16/06/2014, 20:21 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Wali Kota Jakarta Pusat, Saefullah, meminta Camat Gambir Henri Perez menangkap dua pemuda yang tengah mengendarai sepeda di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin (16/6/2014).

"Pak Camat tangkap mereka," kata Saefullah saat penertiban pedagang kaki lima di Monas, Senin. Saefullah menduga, sepeda yang dikendarai mereka merupakan sewaan.

Henri pun langsung mengejar dan memanggil mereka. Kedua sontak kaget dan bingung mengapa diberhentikan oleh orang berbaju pegawai negeri sipil ini.

"Pak, ada apa ya kita dipanggil?" tanya Imon Petrus Hatugulung, pengguna sepeda kepada Henri.

"Sepedamu kena operasi penertiban. Kamu nyewa kan?" tanya Henri.

"Iya Pak. Tapi ini bukan punya saya. Jangan diambil pak. Nanti gimana bilang ke sana (orang sewa jasa sepeda)," kata Ikat Saputra, pesepeda lain yang ikut terjaring dalam penertiban itu.

"Bilang sepeda ini kena operasi. Kalau tidak puas, suruh ke Camat Gambir sekarang juga," kata Henri kepada keduanya.

Kemudian, Henri meminta kartu tanda penduduk (KTP) mereka. Sementara itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang bertugas segera menaikkan sepeda tersebut ke truk. Kedua pria ini pergi bergegas menghampiri penyewa sepeda.

"Bapak tetap di sini kan? Saya bilang nih ke yang punya," kata Ikat.

"Iya. Saya tunggu di sini. Sana kalian bilang ke dia. Kalau tidak puas, bisa datang ke saya. Saya masih ada di kawasan Monas sampai malam," kata Henri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com