Saefullah mengatakan, petugas Dinas Perhubungan akan menarik mobil PKL tersebut ke gudang Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Cakung, Jakarta Timur.
Saat petugas akan menderek mobil tersebut, seorang wanita bernama Epi datang mendekati dan meminta petugas untuk tidak membawa mobil tersebut.
"Itu punya teman saya. Kemarin ikut PRJ Monas, mau angkat keluar, terus itu mobil enggak ada aki. Akinya habis," kata Epi kepada petugas.
Epi mengatakan, mobil tersebut milik temannya yang bernama Septi. Saat itu, kata Epi, Septi sedang dalam perjalanan menuju Monas. Mobil tersebut, kata dia, berisi baju dan makanan. Epi kasihan kepada temannya bila mobil itu dibawa petugas sehingga tidak dapat berjualan di Monas lagi.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso yang berada di lokasi tidak begitu saja percaya. Menurut dia, Epi merupakan salah satu dari sekian banyak preman di Monas. Epi, kata Kukuh, sering mengoordinasi PKL untuk berjualan.
"Pengurus preman tuh dia. Itu sandiwara doang. Banyak PKL sandiwara dari mulai pura-pura pingsan, seolah dipukuli Satpol PP, seolah-olah disiksa. Orang mereka juga enggak diapa-apain. Mereka pada pintar sandiwara," kata Kukuh.