Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jakarta Dambakan Layanan Transportasi Publik yang Baik

Kompas.com - 23/06/2014, 10:14 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pada ulang tahun ke-487 Kota DKI Jakarta kali ini, warga Jakarta masih mendambakan layanan transportasi publik yang lebih baik. Sebab, tingkat kemacetan di Jakarta semakin tinggi.

"Transportasi umum, nantinya lebih bisa bikin masyarakat merasa aman dan nyaman, biar enggak tambah stres," ujar Adhitio, warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (22/6/2014).

Menurut dia, pelayanan transportasi yang baik, selain mencakup sarana dan fasilitas kendaraan, juga diharapkan adanya peningkatan pengawasan terhadap keamanan penumpang, penambahan trayek, serta ketepatan waktu kedatangan bus.

Hal serupa juga dikatakan oleh Yovan, warga yang tinggal di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Menurutnya, upaya pemerintah mengurangi tingkat kemacetan, akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sehari-hari, pria yang bekerja di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, tersebut, harus menempuh waktu dua jam untuk mencapai tempat bekerja.

Pada hari jadi Kota Jakarta ini, Ia berharap, agar proyek-proyek pembangunan, seperti MRT (mass Rapid Transit) atau sarana transportasi masal yang sedang dalam pengerjaan bisa cepat diselesaikan. Selain itu, menurutnya, pemerintah sebaiknya tidak hanya melakukan pengadaan armada saja, namun juga mampu melakukan manajemen pengelolaan sarana transportasi dengan baik.

Beberapa program yang telah dilaksanakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam upaya menanggulangi kemacetan, di antaranya memperbanyak jumlah bus, dan memulai pembangunan MRT. 

Sementara itu, program yang rencananya akan segera dilakukan adalah penerapan jalan berbayar (electronic road pricing), dan pembangunan Jakarta intergrated tunnel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com