Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Mau Semua Urusan Jakarta Bisa Dilakukan di Kantor Camat dan Lurah

Kompas.com - 12/07/2014, 17:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap, segala permasalahan ibu kota, seperti taman dan sampah, dapat diselesaikan di tingkat kantor kecamatan dan kelurahan saja. Ia mengatakan akan memaksimalkan peran camat dan lurah pun.

"Nanti segala urusan itu tinggal datang di kantor lurah dan camat. Makanya tahun depan lurah camat itu jadi manajer-manajer di perumahan. Jadi dia mesti punya pembantu pegawai, untuk ngurusin dari taman, sampah, semuanya," kata pria yang akrab disapa Ahok tersebut, saat memberikan sambutan dalam acara di Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat, Sabtu (12/7/2014).

Dengan mengalihkan berbagai urusan ke kantor lurah dan camat, Basuki mengatakan petugas di dua kantor tersebut akan melaporkan kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang tidak beres.

Basuki mengaku sudah mengetahui seluk-beluk permainan yang ada di beberapa SKPD di DKI. Misalnya, Basuki menyinggung ketidakpuasannya dengan kinerja Dinas PU atau soal sogok-menyogok yang terjadi di Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B). Pejabat SKPD yang tidak menjalankan tugasnya akan diganti posisinya menjadi staf.

"Kami akan hitung poin, lalu kami akan stafkan. Mau eselon IV, III, II atau siapa pun yang tidak beres. Biarin saja mereka mau tuntut. Anda tidak mau berubah, sudah, saya ajak berantem saja," ujar Basuki.

Basuki mengaku tidak takut meskipun harus menghadapi tuntutan dari anak buahnya. "Kita sepakat saja, biarin saja dia mau tuntut. Toh saya bisa sampai 2017. Kalau Anda bisa demo besar-besaran mau turunkan saya, turunkan. Tapi minimal saya pernah lawan Anda," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com