Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Paku di Meja Penghitungan, TPS di Bekasi Gelar Pemilihan Ulang

Kompas.com - 14/07/2014, 12:18 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi menggelar pencoblosan ulang di satu tempat pemungutan suara (TPS) di Kelurahan Kaliabang Tengah, Bekasi Utara. Alasannya, ditemukan 30 surat suara yang rusak saat penghitungan suara di TPS tersebut.

"Jadi PPL kami mendapati temuan pada tanggal 12 kemarin. Inti temuannya, di TPS 41 Kelurahan Kaliabang Tengah ada 30 surat suara yang rusak," ujar Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Ismail di Pondok Ungu Permai, Bekasi Utara, Senin (14/7/2014).

Ismail mengatakan, kerusakan tersebut diduga dilakukan secara sengaja oleh tujuh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 41 Kaliabang Tengah, Bekasi Utara. Anggota KPPS tersebut diduga melakukan kecurangan terhadap surat suara milik pasangan nomor dua, Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Ismail mengatakan, berdasarkan keterangan para saksi, ada sebuah paku yang diletakkan di atas meja penghitungan suara. Ketika ada surat suara yang tercoblos untuk Jokowi-JK, anggota KPPS menekan surat suara tersebut hingga mengenai paku yang ada di meja. Hasilnya, surat suara seolah tercoblos di dua pasangan calon sehingga surat suara tersebut menjadi tidak sah.

"Kami menilai pemungutan suara ulang bisa dilakukan di TPS ini. Bila ada perusakan lebih dari satu surat suara, maka Panwaslu sudah bisa memberi rekomendasi melakukan pemilihan ulang," ujarnya.

Ismail mengatakan, pihaknya sudah mengundang tim Penegakan Hukum Terpadu Pemilihan Umum (Gakumdu) untuk membedah kasus ini. Apabila unsur pidana terpenuhi, Gakumdu akan meneruskannya ke KPU, lalu ke penyidik.

Ketujuh anggota KPPS tersebut terancam terkena Pasal 234 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 dengan ancaman kurungan penjara minimal 1 tahun dan maksimal 3 tahun.

TPS 41 menjadi satu-satunya TPS di Kota Bekasi yang menggelar pemilihan ulang.

Pada 9 Juli lalu, TPS ini memenangkan pasangan capres nomor satu, Prabowo-Hatta, sebagai peraih suara terbanyak sebanyak 391 suara, sedangkan pasangan Jokowi-JK meraih 217 suara. Di luar itu, 30 surat suara tidak sah diduga dirusak oleh petugas KPPS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com