Mito Adiwibowo, adik ipar Gerda, mengatakan bahwa Gerda tidak biasa menumpang Malaysia Airlines. "Biasanya dia naik pesawat lain. Kok ini jadi naik MAS?" ujar Mito kepada Kompas.com, di rumah duka, kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (18/7/2014).
Dia mengatakan, tak ada tanda-tanda aneh sebelum kepergian Gerda yang kerap dipanggilnya mami. Gerda hanya meminta dijemput di bandara oleh anak pertamanya.
Perempuan dengan dua orang putra dan putri itu terakhir kali melakukan komunikasi dengan pihak keluarga sehari lalu. "Terakhir telepon anak pertamanya, Andi, dia ngabarin mau naik pesawat dan mendarat kira-kira pagi ini," tutur Mito.
Namun, ujar Mito, ketika keluarga percaya Gerda tengah dalam penerbangan pulang, tiba-tiba ada kabar bahwa pesawat yang ditumpanginya jatuh. Mito mengaku mengetahui hal itu dari media televisi. Hingga saat ini, belum ada komunikasi dengan pihak kementerian maupun maskapai penerbangan.
"Setelah kejadian, kami nonton TV dan benar nomor penerbangannya cocok dengan yang ditumpangi mami. Belum ada kontak dari maskapai atau Kemenhub. Tapi, kami tetap menunggu dan ada juga keluarga yang mencari informasi di sana," papar Mito.
Melalui tayangan televisi pula, Mito mengatakan, dia mengetahui bahwa di lokasi masih terserak ratusan jenazah korban pesawat naas tersebut. Dia pun berdoa semoga di antara ratusan jenazah tersebut terdapat jenazah Gerda.
"Dari tayangan CNN, saya lihat banyak jenazah di tempat jatuh pesawat itu. Semoga salah satunya jasadnya mami. Biar pulanglah dia," harap Mito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.