Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Aksi di MK, Dua Remaja Mengaku Dibayar Rp 50.000

Kompas.com - 06/08/2014, 17:31 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa orang di antara massa yang mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengaku dibayar Rp 50.000 untuk datang ke Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2014).

Salah satu di antaranya, Ai (16), yang mengaku diajak temannya untuk beraksi di depan Gedung MK. Remaja yang datang dari Purwakarta itu dijanjikan bayaran Rp 50.000 oleh kelompok temannya.

"Saya bareng teman. Belum makan nih. Lapar. Katanya sih mau dibayar Rp 50.000," kata Ai saat diajak berbincang di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu.

Datang bersama simpatisan lainnya, Ai mengaku tergiur dengan bayaran itu. Terlebih lagi, dia juga ingin datang ke Jakarta, dan inilah kesempatannya. Namun, dia belum tahu apakah akan segera mendapat bayaran setelah ikut demo.

"Ke Jakarta sih sama teman. Lumayanlah kalau dapat uangnya. Sudah Rp 30.000 habis di jalan. Ikut teman deh ke sini," ucap Ai.

Peserta aksi lainnya, Iro (14), mengatakan hal senada. Saat aksi itu, dia diminta mengaku sebagai mahasiswa bila ditanya orang. Dia pun mengatakan datang ke MK bersama teman-temannya. "Disuruh jadi mahasiswa sih," ucap dia.

Dia tak merasa keberatan diminta mengaku menjadi mahasiswa oleh teman yang membawanya dalam aksi tersebut. Ia menyatakan mendapat bayaran Rp 50.000 untuk aksi sampai siang hari.

"Haus ini. Belum juga makan. Belum dapat uangnya," ungkap Iro, Rabu siang.

Iro yang berasal dari Depok itu pun berharap bayaran untuknya segera keluar karena ia sudah lelah berpanas-panasan sejak pagi hari.

Baik Ai maupun Iro mengaku hanya diminta ikut dalam aksi di Gedung MK, tidak ke DPR. "Bilangnya cuma di sini (MK) doang," kata Iro.

Sementara itu, Kepala Polisi Sektor Metro Gambir AKBP Putu Putera Sadana mengatakan, kondisi pengamanan di MK cukup baik sehingga massa yang terdiri dari ribuan orang itu masih dapat teratasi.

Meski begitu, alat pengamanan lain telah dipersiapkan oleh kepolisian. "Tadi itu massa Prabowo-Hatta sekitar 1.000 orang," kata Putu, melalui pesan singkat.

Juru bicara tim kampanye nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Andre Rosiade, membantah adanya simpatisan bayaran yang datang ke gedung Mahkamah Konstitusi (MK), pada sidang perdana kasus sengketa pilpres, Rabu (6/8/2014) siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Megapolitan
Cerita Pedagang Siomay Rangkul Sesama Perantau di Jakarta untuk Berkurban di Kampung Halaman

Cerita Pedagang Siomay Rangkul Sesama Perantau di Jakarta untuk Berkurban di Kampung Halaman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com