Salah satu di antaranya, Ai (16), yang mengaku diajak temannya untuk beraksi di depan Gedung MK. Remaja yang datang dari Purwakarta itu dijanjikan bayaran Rp 50.000 oleh kelompok temannya.
"Saya bareng teman. Belum makan nih. Lapar. Katanya sih mau dibayar Rp 50.000," kata Ai saat diajak berbincang di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu.
Datang bersama simpatisan lainnya, Ai mengaku tergiur dengan bayaran itu. Terlebih lagi, dia juga ingin datang ke Jakarta, dan inilah kesempatannya. Namun, dia belum tahu apakah akan segera mendapat bayaran setelah ikut demo.
"Ke Jakarta sih sama teman. Lumayanlah kalau dapat uangnya. Sudah Rp 30.000 habis di jalan. Ikut teman deh ke sini," ucap Ai.
Peserta aksi lainnya, Iro (14), mengatakan hal senada. Saat aksi itu, dia diminta mengaku sebagai mahasiswa bila ditanya orang. Dia pun mengatakan datang ke MK bersama teman-temannya. "Disuruh jadi mahasiswa sih," ucap dia.
Dia tak merasa keberatan diminta mengaku menjadi mahasiswa oleh teman yang membawanya dalam aksi tersebut. Ia menyatakan mendapat bayaran Rp 50.000 untuk aksi sampai siang hari.
"Haus ini. Belum juga makan. Belum dapat uangnya," ungkap Iro, Rabu siang.
Iro yang berasal dari Depok itu pun berharap bayaran untuknya segera keluar karena ia sudah lelah berpanas-panasan sejak pagi hari.
Baik Ai maupun Iro mengaku hanya diminta ikut dalam aksi di Gedung MK, tidak ke DPR. "Bilangnya cuma di sini (MK) doang," kata Iro.
Sementara itu, Kepala Polisi Sektor Metro Gambir AKBP Putu Putera Sadana mengatakan, kondisi pengamanan di MK cukup baik sehingga massa yang terdiri dari ribuan orang itu masih dapat teratasi.
Meski begitu, alat pengamanan lain telah dipersiapkan oleh kepolisian. "Tadi itu massa Prabowo-Hatta sekitar 1.000 orang," kata Putu, melalui pesan singkat.
Juru bicara tim kampanye nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Andre Rosiade, membantah adanya simpatisan bayaran yang datang ke gedung Mahkamah Konstitusi (MK), pada sidang perdana kasus sengketa pilpres, Rabu (6/8/2014) siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.