Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal di Aliran Sungai, Ahok Heran Warga Kampung Pulo Punya Sertifikat Tanah

Kompas.com - 12/08/2014, 17:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa heran warga Kampung Pulo, Jakarta Timur bisa memiliki sertifikat tanah. Sebab, tempat tinggal mereka berada di daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung.

"Kampung Pulo pasti kami sikat, kami akan paksa. Yang kami bingung adalah, kenapa ruko di sana bisa ada sertifikat tanahnya," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (12/8/2014).

Oleh karena itu, Basuki berharap Badan Pertanahan Nasional (BPN) tingkat Pemprov DKI melakukan kontrol kepemilikan lahan. Bangunan yang telah memiliki sertifikat tanah tidak dapat dibongkar.

Apabila bangunan bantaran bersertifikat itu tidak dibongkar, maka kawasan di sana akan tetap terendam banjir. Warga Kampung Pulo yang telah memiliki sertifikat itu juga tidak mau jika lahannya dibayar hanya sesuai dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Mereka akan menuntut uang ganti rugi kepada DKI sesuai dengan harga pasar.

"Sekarang warga yang ngotot untuk minta ganti rugi harga tanah pakai harga pasar. Nanti NJOP kamu kami samakan dengan harga pasar, biar kapok bayar pajaknya tinggi," kata Basuki.

Dia pun meminta warga Ibu Kota untuk mematuhi peraturan yang berlaku dalam program mengantisipasi banjir. Sebab, lanjut dia, pemerintah tidak dapat berdiri sendiri. Melainkan juga perlu dukungan dan aksi dari warga.

"Jangan bilang saya keras, tapi Anda menuntut keamanan, ya sudah kami akan tertibkan semuanya. Sekarang begini, Anda menuntut saya kenyamanan, saya harus bagaimana? Kita tidak ada pilihan lain lagi," kata Ahok, sapaan Basuki.

Sekadar informasi, akibat hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta pada Senin (11/8/2014) sore kemarin menyebabkan genangan di sejumlah titik. Bahkan wilayah elite Kemang terendam banjir. Genangan-genangan itu juga menyebabkan kemacetan lalu lintas di sejumlah jalan utama.

Baca juga: Ahok Beberkan Penyebab Banjir pada Senin Malam di Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com