Pembangunan dermaga itu sejalan dengan program tol laut yang dicetuskan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai kandidat calon presiden dan wakil presiden ketika masa Pilpres 2014. Dermaga atau pelabuhan tersebut merupakan salah satu infrastruktur tol laut.
"Yang namanya perbaikan di dunia maritim itu perlu segera dilaksanakan. Ini sejalan kok (dengan program tol laut)," ujar Jokowi setelah penandatanganan di Balaikota, Kamis siang.
"Kedua, manajemen logistik nasional memang perlu diperbaiki. Jika sudah berjalan, semua ini dapat menekan tingginya harga di beberapa daerah," sambung Jokowi.
Jokowi mencontohkan distribusi barang dari Medan ke Jakarta atau sebaliknya. Jika pada masa sebelumnya jalur distribusi melalui Pelabuhan Merak-Bakauheuni, dengan dermaga ini, jalur distribusi bisa dipotong langsung dari Medan-Marunda.
Jokowi mengatakan, rencana pembangunan dermaga distribusi barang sudah dilaksanakan sejak 2013 lalu. Pemprov DKI Jakarta memakai manajemen Kawasan Berikat Nusantara (KBN) sebagai pelaksana pembangunan. Pemprov DKI Jakarta memiliki saham di KBN sehingga dapat menentukan arah kebijakan.
Direktur Utama KBN Sattar Taba mengatakan, dermaga akan dibangun pada 2014 ini seusai MoU ditandatangani. Dermaga Marunda itu didesain memiliki kedalaman 9 meter dengan panjang 1.400 meter. Adapun kapasitas angkut dermaga tersebut ialah sebesar 400 ton.
"Target selesainya pada pertengahan 2015. Habis ini kita bangun di Banyuwangi sembari kita siapkan kapal kecil untuk melanjutkan distribusi dari dermaga itu ke daerah lainnya," ujar Sattar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.