"Jadi, yang di Unas, dari ketua senat dan sekretaris di sana, ada ruang BEM yang dikuasai oknum masyarakat," ujar Rikwanto, Jumat (15/8/2014).
Rikwanto mengatakan, ruang senat tersebut sudah dikuasai sebelum ketua senat UNAS saat ini terpilih. Menurut dia, ketua senat tidak dapat melakukan apa pun soal penguasaan tersebut.
"Itu seperti warisan turun-temurun," ujar Rikwanto.
Rikwanto juga menjelaskan, oknum masyarakat itu bukan berasal dari mahasiswa aktif. Mereka sebagian adalah alumni dan juga mahasiswa lama yang sudah tidak aktif.
Sebelumnya diberitakan, Polres Metro Jakarta Selatan melakukan penggeledahan di kampus Unas di Pejaten, Rabu (13/8/2014) malam hingga Kamis (14/8/2014) pagi. Penggeledahan ini menindaklanjuti informasi soal dugaan adanya senjata tajam, bom molotov, dan ganja di ruang tersebut.
Dalam penggeledahan ini, petugas menemukan beberapa paket ganja dan senjata tajam. Barang-barang yang ditemukan antara lain paket ganja siap edar di ruangan senat mahasiswa, alat isap sabu (bong), dan aluminium foil di ruang Fisip, empat botol molotov di semak-semak bambu, satu linting ganja, dan dua parang di dalam lemari pendingin di Gedung Serba Guna.
Selanjutnya, dua bong, jarum suntik, cangklong, senjata tajam jenis mandau, lintingan ganja, dan botol-botol minuman keras ditemukan di belakang gedung olahraga dan ruang senat universitas.
Selain itu, ditemukan satu samurai, satu pisau, bong, plastik paket, satu paket ganja, dan dua timbangan elektronik di Ruang Senat Fakultas Teknik, serta parang sepanjang 60 sentimeter di basement.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.