Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, selama ini Jokowi, yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur DKI, tidak pernah menyinggung soal lain di luar permasalahan Ibu Kota.
"Sejauh ini, Pak Jokowi minta saya beresi Jakarta, enggak ada nyuruh saya menjadi menteri," kata Ahok, di Balaikota Jakarta, Senin (18/8/2014).
Ahok tak memungkiri bahwa banyak pihak yang berlomba-lomba mendekati Jokowi dengan harapan dijadikan sebagai menteri di dalam kabinetnya. Mantan anggota Komisi II DPR RI itu menjamin bahwa ia tidak termasuk orang yang "kebelet" menjadi menteri.
Ahok mengatakan, dia lebih memilih menjadi Gubernur DKI ketimbang menjadi menteri. Selain memiliki kuasa atas ibu kota negara, Gubernur juga memiliki kuasa untuk memecat puluhan ribu PNS DKI.
"Sampai hari ini, saya sama Pak Jokowi lebih banyak ngomong soal Jakarta. Menteri itu hak prerogatif presiden, mana bisa tawar-menawar. Aku mau jadi presiden-lah. He-he-he...," kata Ahok.
Di dalam bursa Mendagri untuk kabinet Jokowi-JK versi situs kabinetrakyat.org, ada tiga nama kandidat. Selain Basuki, ada nama Ferry Mursyidan Baldan dan Arif Wibowo. Dari tiga nama itu, sosok Ahok mendapat perhatian lebih dari pengunjung situs.
Sekadar informasi, jika Jokowi menjadi presiden, maka Basuki yang akan menggantikannya menjadi Gubernur DKI Jakarta. Hal ini berdasar Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
Di dalam UU itu disebutkan, jika kepala daerah terpilih menjadi pejabat lain, maka jabatan kepala daerah otomatis digantikan wakil kepala daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.