Dari pantauan, terminal yang memiliki luas 11.957 meter persegi itu sudah ditutup menggunakan pembatas berbahan seng.
Pembatas itu diletakkan di sepanjang pintu gerbang masuk hingga pintu keluar Terminal Rawamangun. Alhasil, penutupan tersebut menyebabkan seluruh angkutan umum yang biasanya memasuki terminal kini tampak berada di area luar. Pembangunan ditargetkan rampung pada akhir Desember 2014.
"Di sini kami sengaja sediakan ada dua lajur ya. Yang pertama digunakan untuk mobil jenis AKAP dan bus Damri, kemudian yang satunya lagi untuk angkutan dalam kota. Lajur itu berada di luar pembatas seng yang kami tancapkan sebagai pembatas," ujar Kepala Unit Pengelola (UP) Terminal Angkutan Jalan, Anthon Parura, Senin (18/8/2014).
Karena itu, Anthon menawarkan kepada para pemilik otobus (PO) agar seluruh bus AKAP yang sebelumnya berada di dalam terminal, dialihkan secara bertahap ke beberapa terminal di wilayah DKI Jakarta.
"Di sini kan hanya diberikan satu lajur untuk bus AKAP, dan sistemnya itu kalau bus datang, ambil penumpang langsung berangkat, tanpa berhenti (mengetem). Nah kami sudah sosialisasikan ke pemilik PO untuk berikan opsi agar mengalihkan bus ke berbagai terminal lainnya. Misalnya ke Terminal Pulogadung, Kampung Rambutan, atau ke Pulogebang. Di sana masih bisa menampung kok," kata Anthon kepada Kompas.com. [Baca: Untuk Sementara, Operasional Terminal Rawamangun Dipindah ke Pulogadung].
Saat ini di kedua lajur masih terdapat banyak bus lalu lalang. Di lajur khusus bus AKAP dan Damri ada sekitar enam bus tengah mengantre. Sedangkan di lajur khusus angkutan dalam kota, seperti Mikrolet, Kowasi, dan Metro Mini terhitung sekitar belasan mobil.
Dari depan muka terminal terpantau macet, namun menuju ke Jalan Pegambiran dan Pasar Rawamangun arus kembali lancar. "Ya memang ada macet, cuma di depan terminal saja. Selebihnya melewati terminal lancar saja kok, tidak ada kepadatan," ujar Anthon.
Astuti (47) penumpang AKAP yang tengah menunggu bus jurusan Lamongan di pinggir luar terminal mengaku tidak tahu sebelumnya kalau Terminal Rawamangun tengah direvitalisasi. "Pas saya datang ke sini, tiba-tiba lagi dibangun terminalnya. Enggak tahu sih sebelumnya saya," ucap warga Manggarai, Jakarta Selatan tersebut.
Salah satu sopir bus bernama Jefri (42) mengatakan tidak terkendala, walaupun kondisi terminal sudah ditutup untuk pelaksanaan revitalisasi. "Enggak apa-apa sih, selama masih ada ruang buat kami ambil penumpang. Cuma ada beberapa kawan yang pindah ke Terminal Pulogadung sana," kata Jefri seraya tersenyum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.