"Dia (calon wagub) harus mau kerja keras, bukan jalan-jalan melulu. Kalau kamu (calon wagub) terima suap, berarti kamu membengkokkan keadilan sosial, harus taat konstitusi, jangan membela konstituen partai. Kalau mau membela kepentingan sendiri di sini itu enggak bisa karena kita disumpah melayani seluruh warga DKI," ujar Basuki.
Basuki memiliki tiga sosok calon wagub ideal untuk bersama memimpin Ibu Kota. Ketiga tokoh itu unggul dalam pengelolaan sebuah kota. Tokoh-tokoh tersebut ialah mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat, mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono, serta Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Sarwo Handayani.
Namun, dua nama yang paling kuat mencuat dalam bursa calon wagub DKI adalah Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Boy Sadikin serta Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Mohammad Sanusi.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah disebutkan, jika kepala daerah terpilih menjadi pejabat lain, jabatan kepala daerah otomatis digantikan wakil kepala daerah. Maka dari itu, Basuki menggantikan Jokowi sebagai Gubernur DKI.