Sementara itu, kekasih Ruben, Peggy Nawati Halim, yang dibonceng, dalam kondisi kritis. Kecelakaan yang merenggut nyawa Ruben bermula ketika motor yang dikendarainya melaju di bagian menanjak jalan layangarah Pondok Bambu.
Saksi mata, Ali (25), mengatakan, korban saat itu tengah berusaha melaju mendahului kendaraan lain dari sisi kiri bahu jalan. Namun, kata dia, Ruben gagal masuk di antara celah truk yang tengah dipakir dan kendaraan di samping kanannya.
Motor Honda Beat B 3629 KEQ yang dibawa Ruben dengan kecepatan tinggi kemudian menabrak bak belakang truk tersebut.
Ali menduga, Ruben melaju kencang karena berusaha menghindari polisi lantaran tidak mengenakan helm yang dibawa. "Menghindari polisi di sana, takut (mereka). Helmnya dua-duanya nggak dipakai. Dia mau nyalip cuma nggak dapat. Kencang itu, Mas, bisa 100 km/jam," kata Ali, saat ditemui di lokasi.
Tabrakan pun tak terhindarkan. Wajah Ruben terluka parah akibat berbenturan dengan bak truk. Gigi tertinggal di lokasi kejadian. Motor yang dikemudikan Ruben juga masuk ke kolong truk bernomor polisi B 9677 SV itu, yang berada di tepi kiri jalan.
Kedua korban tergeletak di lokasi kejadian. "Ceweknya dibawa ke RS Persahabatan," ujar Ali.
Malangnya, Ruben tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. Sementara itu, kekasihnya masih menjalani perawatan intensif.
Ayah Ruben, Arko, mengatakan, anaknya baru saja pamit untuk berangkat kuliah. "Kuliah di Jayabaya. (Kecelakaan) sama Peggy, pacar sekaligus teman kuliahnya," ujar Arko.
Jenazah Ruben telah dibawa ke kamar jenazah RS Persahabatan. Penyidik Unit Laka Lantas mengamankan motor korban yang ringsek di bagian depan itu ke kantor laka lantas di Kebon Nanas. Sementara itu, truk dibawa petugas ke lokasi penyimpanan barang bukti di Cakung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.