Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pagi-pagi, Ahok "Ngomel" di Rusun Marunda

Kompas.com - 04/09/2014, 10:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pagi-pagi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah terpancing emosinya. Dia kesal saat membagikan kartu virtual account Bank DKI kepada penghuni Rusunawa Marunda. Hal itu terjadi karena bentuk dari kartu tersebut hanya seperti kartu pintu hotel.

Kali ini, yang kena semprot pria yang akrab disapa Ahok itu adalah Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Yonathan Pasodung dan Dirut Bank DKI Eko Budiwiyono.

"Pak, ini kenapa kartunya hanya seperti kartu hotel begini?" tanya Basuki membolak-balikkan kartu dengan nada suara meninggi kepada Eko dan Yonathan yang berada di sisi kirinya, Jakarta Utara, Kamis (4/9/2014) pagi.

 
Mereka berdua hanya terdiam dan mengangguk-angguk saat Basuki menanyakan perihal itu.
 
"Saya ini minta tiap ruangan diberi satu kartu, tapi yang harus ada foto seperti kartu yang dimiliki PKL sehingga pas saya iseng ketuk kamar di rusun dan minta penghuni keluarkan kartunya, bisa ketahuan apakah sama identitas kartu termasuk foto dengan warganya. Kalau tidak sama, kita usir," ujar Basuki menahan kesal. 
 
Dengan wajah masam, Basuki menyerahkan kembali kartu virtual account kepada perwakilan penghuni rusun. Namun, kembali ia menekankan kepada Bank DKI untuk memperbaiki desain kartu. Basuki tidak ingin lagi ada warga kurang mampu yang masih "bermain" dan memperjualbelikan rusun yang telah diberikan Pemprov DKI.

"Saya betul-betul kecewa sama Bank DKI. Ini kalau di kartu cuma ada nomor dan angka-angka, tidak ada fotonya, ya gampang diperjualbelikan ke oknum lainnya," kata dia kesal.

Dalam kartu virtual account Bank DKI itu hanya tertera kode rusun, kluster, blok, lantai, nomor unit, serta nomor virtual account penghuni Rusunawa Marunda. Kartu itu pun tidak bisa dipergunakan untuk keperluan kartu ATM. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com