Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lho, Kenapa Harus Ada Meteran Parkir?"

Kompas.com - 09/09/2014, 10:46 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilik kendaraan yang memarkir kendaraannya di Jalan Sabang belum mengetahui akan diberlakukannya meteran parkir di sepanjang jalan tersebut. Padahal, minggu ketiga bulan September ini, dijadwalkan meteran parkir tersebut mulai dipasang.

"Wah, saya belum tahu tuh," ujar Teguh (50) kepada Kompas.com saat ditemui di lokasi parkirnya, Selasa (9/9/2014).
 
Senada dengan Teguh, Zaki (41) juga mengaku belum mengetahui adanya rencana pemasangan meteran parkir. Ia malah balik bertanya.
 
"Lho kenapa harus ada meteran parkir? Ini kan jalan umum?" ujarnya terheran-heran.
 
Kendati demikian, mereka mengaku sepakat dan mendukung adanya penertiban parkir di Jalan Sabang, apalagi jika tujuannya untuk mengurangi kemacetan.

"Kalau supaya enggak macet lagi sih enggak apa-apalah," kata Zaki.
 
Namun, bagi Zaki, yang sehari-harinya sering memarkir kendaraan di Jalan Sabang, tarif parkir Rp 5.000 per jam dirasa cukup membebani. Ia berharap ada solusi yang ditawarkan supaya ia tetap nyaman, baik memarkir kendaraan maupun membayar parkir.
 
Sebanyak 11 mesin parkir akan dipasang di Jalan Sabang, terdiri dari lima unit di sisi kanan dan enam unit di sisi kiri jalan. Kurang lebih enam CCTV akan memantau program Pemprov DKI di Jalan Sabang dengan posisi masing-masing dua unit di tengah dan sisanya di kedua ujung jalan. 
 
Awalnya, pengendara mobil datang dan memasukkan nomor polisi kendaraan. Kemudian, mesin itu akan mengeluarkan struk yang ditempel ke dasbor masing-masing mobil. Biaya parkir meter sekitar Rp 4.000-Rp 5.000. Biaya ini sifatnya progresif dan berlaku setiap jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com