Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Ragunan pada Usianya yang Ke-150 (1)

Kompas.com - 20/09/2014, 17:41 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- "Adek mau lihat gajah," ujar seorang gadis kecil berusia sekitar 6 tahun kepada orangtuanya di depan pintu masuk Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Sambil digandeng kedua orangtuanya, gadis berbaju gaun merah jambu itu melangkah masuk ke Ragunan sambil tersenyum.

Taman Margasatwa Ragunan memang sering menjadi tujuan wisata warga Jakarta. Dia bagai hutan hijau di tengah hiruk pikuk kota. Tenang, asri, murah, merupakan alasan-alasan yang kerap dilontarkan pengunjung yang memilih Ragunan sebagai tempat hiburan.

Tepat hari ini, taman margasatwa itu berumur 150 tahun. Kini, Taman Margasatwa Ragunan sudah menjadi salah satu aset kebanggaan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta.

"Sudah selayaknya bila usia 150 tahun dimaknai dan dijadikan tonggak untuk membentuk komitmen Pemprov DKI menjadikan Ragunan berkelas internasional," ujar Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, di Taman Margasatwa Ragunan, Sabtu (20/9/2014).

Satu setengah abad yang lalu, seorang pelukis tersohor di Indonesia berbaik hati menyumbangkan lahannya di Jalan Cikini Raya seluas 10 hektar untuk tempat peragaan satwa. Raden Saleh menyumbangkan lahannya kepada perhimpunan penyayang flora dan fauna bernama "Culture Vereniging Planten en Direntuin at Batavia".

Sementara itu, Taman Margasatwa Ragunan sebenarnya sudah diresmikan pada tanggal 19 September 1864 dengan nama "Planten en Direntuin".

Empat tahun setelah merdeka, Cikini dianggap tidak cocok lagi untuk menampung satwa-satwa. Sejak saat itu, mulailah dibangun Badan Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Kebun Binatang. Tujuannya, untuk memindahkan kebun binatang di Cikini ke Ragunan, Pasar Minggu. 

Hingga akhirnya, dengan membawa lebih dari 450 satwa dari Cikini, Taman Margasatwa Ragunan resmi dibuka pada 22 Juni 1966 oleh Gubernur Ali Sadikin.

Kini, di taman seluas 140 hektar itu hidup sekitar 2.000 ekor satwa dari 200 spesies dan 19.000 lebih jenis tumbuhan.

Hari ini juga, tepat pada perayaan ulang tahunnya yang ke-150, Taman Margasatwa Ragunan juga meresmikan patung dada pendirinya, Raden Saleh, yang berdiri gagah di tengah-tengah hijaunya suasana Ragunan. Diukir selama 3 bulan lebih, patung berwarna coklat kayu itu dibuat sebagai tanda jasa bagi salah satu pendiri Taman Margasatwa Ragunan itu.

"Peresmian Patung Raden Saleh. Perintis Taman Margasatwa Ragunan. Planten en Dierentuin Cikini," demikian tulisan yang tertera di patung.

Pimpinan Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Hashim Djojohadikusumo, meresmikan langsung patung dada itu.


Bersambung: Janji untuk Ragunan pada Usianya yang Ke-150 (2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com