"Sudah diamankan alat yang merupakan barang bukti," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (23/9/2014).
Rikwanto melanjutkan, selain mengamankan barang bukti, penyidik juga menyegel klinik tersebut untuk pemeriksaan lebih lanjut. "Penyidik sudah memasang police line di klinik tersebut," ujar Riwanto.
Klinik Metropole kini sedang ramai menjadi pembicaraan di media sosial Facebook. Salah satu akun Kaskus bernama Singlebreath mengaku sebagai pasien yang merasa telah ditipu oleh Klinik Metropole (MH).
Dia mengatakan, saat awal melakukan konsultasi secara online di chat situs web Klinik MH, jawabannya terasa memuaskan dan situs web yang ditampilkan terkesan meyakinkan sehingga ia memutuskan untuk langsung datang ke sana. Namun, ketika berobat, pemilik akun Singlebreath ini dipaksa untuk operasi hari itu juga dengan ancaman Singlebreath memiliki potensi kanker.
Dua situs web Klinik MH, yaitu www.metropolehospital.com dan www.klinikmetropole.com, kini tidak bisa diakses.
Dalam tulisannya, ia menyarankan agar tidak ada lagi yang "terjebak" di rumah sakit itu. Setelah isu ini merebak, sejumlah pasien klinik itu mulai angkat bicara.
Beberapa dari mereka merasa ganjil dengan prosedur pengobatan dan biaya yang teramat mahal. Pelayanan rumah sakit juga dianggap sebagian pasien tidak ramah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.