Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ERP di Kuningan Diujicoba Pekan Depan

Kompas.com - 25/09/2014, 16:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, sistem jalan berbayar atau electronic road pricing(ERP) di depan Setiabudi One, Kuningan, Jakarta Selatan, bakal diujicoba pekan depan. 
 
"Harusnya sih minggu depan sudah bisa (diujicoba)," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (25/9/2014).
 
Menurut Basuki, perangkat ERP harus terus diujicoba. Alat yang disediakan oleh perusahaan Q-Free dari Norwegia itu harus dapat membaca pelat mobil yang melintasi kawasan tersebut.

Basuki mengatakan, Pemprov DKI bakal menyediakan bus tingkat gratis yang melintas tiap 10 menitnya di jalur ERP. "Uang yang masuk ke ERP ini sebenarnya bukan tujuan utama kami, bukan demi uang itu. DKI hanya ingin membatasi penggunaan mobil," kata Basuki.

 
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Mohammad Akbar mengatakan, ujicoba ERP di Kuningan dilaksanakan pada 30 September 2014 mendatang. Q-Free, lanjut dia, telah selesai membangun pondasi gate (gerbang) untuk mengetes kendaraan yang melintasi gerbang itu. Untuk ujicoba ini, akan melibatkan 100 kendaraan bermotor roda empat yang akan dipasang alat on board unit (OBU). Alat ini berfungsi untuk mendeteksi kendaraan yang melintasi gerbang ERP.

"Uji coba ini hanya untuk menguji alat dan sistem yang ditawarkan PT Q-Free dengan kondisi lalu lintas kita. Sebelum nantinya, perusahaan ini mengikuti tender ERP dengan perusahaan lainnya," kata Akbar.

 
Berdasarkan pantauan Kompas.com, di depan gedung Setiabudi One sudah terpasang gate pondasi ERP oleh Q-Free. Berbeda dengan gerbang yang dibuat oleh Kapsch di Ratu Plaza Sudirman yang berbentuk bando, pondasi ERP di Kuningan berbentuk lengan (arm). Dalam perangkat ERP itu telah tersedia sekitar delapan kamera sensor penangkap pelat mobil serta sebuah layar digital yang mempromosikan ERP. Di dalam layar itu juga tertera situs www.smarterjakarta.com lengkap dengan akun Facebook dan Twitter. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com