Masamah yang merupakan anak bungsu dari delapan anak-anak Fatimah heran kenapa dia ikut dimasukkan sebagai tergugat dalam pengadilan.
Masimah yang biasa dipanggil Amas ini bukan termasuk orang yang menempati rumah di atas tanah seluas 397 meter persegi di Cipondoh, Tangerang, yang dipersengketakan Nurhakim. [Baca: Digugat Atas Penggelapan Rumah, Fatimah Mengaku Diteror Anaknya Sendiri]
"Karena nama saya juga ikut dilaporin, saya mau lapor balik (Nurhana dan Nurhakim) atas tuduhan pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan," ujar Amas kepada Kompas.com, Jumat (26/9/2014).
Amas menambahkan bahwa hal tersebut barulah rencana semata dan baru saja dipikirkan. Kini dia beserta saudaranya hanya ingin fokus membantu ibunya melewati masa sulit sekarang ini.
Fatimah mengaku tidak lagi mau berdamai dengan anaknya, Nurhana, dan menantunya, Nurhakim. Dia merasa sudah sakit hati menghadapi perlakuan mereka yang secara tiba-tiba menyeretnya masuk ke pengadilan.
"Enggak, enggak mau damai," kata Fatimah saat ditanya mengenai kemungkinan berdamai dengan anak dan menantunya. "Kalau bertemu kayak waktu di kelurahan juga sudah enggak nyapa, diam-diam saja," kata Fatimah.
Fatimah juga telah menerima panggilan pengadilan pada 8 Juli 2014 lalu, saat dia sedang menjalankan ibadah puasa. Saat itu, dia kaget dan sedih dengan perlakuan anak dan menantunya itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.