Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depan Kalibata City Bersih dari Parkir Liar

Kompas.com - 27/09/2014, 17:38 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para penghuni Apartemen Kalibata City supanya sudah mematuhi Peraturan retribusi daerah dengan tidak parkir di luar pagar Kalibata City.

Pantauan Kompas.com Sabtu (27/9/2014), tepat di ujung luar pagar Kalibata City terpasang dua buah traffic cone yang diberi jarak dengan mengaitkan seutas tali kuning. Di bagian samping atau sekitar 3 meter berjajar pembatas oranye milik Polda Metro Jaya yang juga diberi jarak dengan tali kuning sampai gerbang masuk Kalibata City.

Jarak traffic cone dengan pembatas persegi itu hanya untuk satu unit mobil yang akan memasuki gerbang pintu masuk Kalibata City. Di antara ujung jalan dengan gerbang masuk, ada dua unit mobil derek milik Dinas Perhubungan terparkir di pinggir jalan.

Selain itu, satu unit mobil derek lain terparkir di bawah pohon samping kiri trotoar median jalan sebelum gerbang pintu masuk kedua. Pembatas Polda dan tali penyertanya pun terpasang hingga ujung Kalibata City lainnya.

Tidak ada satu pun mobil pribadi milik penghuni Apartemen Kalibata City berada di Jalan Kalibata Raya itu. Hanya ada beberapa motor milik tukang ojek yang berada tepat di depan gedung perbelanjaan Kalibata City.

Menurut salah seorang penghuni, Redi (35), sejak diberlakukannya parkir derek dan denda Rp 500.000, penghuni tak berani memarkirkan kendaraan di bahu jalan.

"Kami di sini bayar juga kalau dendanya segitu besar semua juga kapok," kata dia kepada Kompas.com.

Ia mengatakan, sempat menjadi perbincangan beberapa penghuni atas pemberlakuan derek itu. Kini, sebutnya, para penghuni justru lebih memilih memarkirkan mobil di area tower.

Ia pun mengaku setuju dengan pemberlakuan parkir derek. Redi mengaku, sejak tinggal di tower H selama sembilan bulan, ia tak pernah berani memarkirkan di mobil di pinggir jalan.

"Kalau saya sih jujur dari awal takut parkir di situ. Itu kan di luar banget. Lah, kalau ada maling keamanan juga angkat tangan pasti," tutur dia.

Senada dengan dia, Elin pun menyatakan hal yang sama. Dia mengatakan, penghuni sekarang menaati aturan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sehingga parkir liar itu tidak pernah ada lagi.

Meski begitu, kata dia, tidak menutup kemungkinan akan ada parkir liar lagi bila mobil derek dan pembatas di luar itu ditarik oleh Dishub dan kepolisian.

"Sekarang memang pada takut. Tapi kalau mobil derek diambil misal buat narik ke mana gitu. Di sini bisa saja pada parkir luar lagi," kata dia.

Menurut dia, para penghuni kini hanya takut pembayaran denda itu.  "Sekarang gini deh. Kalau pemerintah mau tegakkan aturan harus fokus. Jangan cuma diawal saja bagus nantinya kendor lagi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com