Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permukiman Liar di Kali Karang Dibongkar

Kompas.com - 29/09/2014, 14:07 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI membongkar permukiman liar yang berdiri sepanjang Kali Karang, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Normalisasi dilakukan di sisi timur Kali Karang dengan panjang lebih kurang 2 kilometer.

Di atas bantaran sepanjang itu, lebih dari 300 keluarga terkena dampak normalisasi. Koordinator Normalisasi Waduk dan Kali, Heryanto, mengatakan, penertiban dilakukan untuk mengembalikan fungsi bantaran kali ke seperti semula.

"Arena ini memang tidak boleh ada bangunan. Kita tertibkan untuk memudahkan normalisasi kali," kata Heryanto, di lokasi penertiban, Senin (29/9/2014).

Kondisi Kali Karang dinilai perlu ditertibkan dari permukiman liar. Sebab, jarak permukaan airnya dengan permukiman liar hanya tersisa setengah meter.

Heryanto melanjutkan, keadaan tersebut sangat mengkhawatirkan lantaran Kali Karang dapat sewaktu-waktu meluap karena pasang air laut. Jika turap di bantaran Kali Karang jebol, lanjutnya, akan membahayakan keselamatan warga yang bermukim liar itu.

"Selain itu, bangunan warga juga berdiri di bawah saluran tegangan tinggi juga," ujar Heryanto.

Sisi pinggiran Kali Kareng, lanjutnya, akan dibuatkan sheet pile (turap) yang baru. Turap ini nantinya akan memiliki ketinggian hingga 3 meter.

Di bagian lahannya akan dibangun Jalan Inspeksi atau ruang terbuka hijau. Dari panjang 2 kilometer, baru 250 meter Jalan Inspeksi tersebut rampung dibangun.

Heryanto mengatakan, sosialisasi terhadap warga sudah dilakukan terkait rencana pembongkaran ini. Dari 300 rumah liar di kawasan tersebut, sekitar 50 persennya masih berpenghuni. Sisanya telah meninggalkan kawasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com