"Mereka kok bisa sampai lempar batu dan kotoran hewan seperti itu, ada apa ini? Jadi tolong kepolisian tangkap siapa pun yang terlibat. Habib Rizieq (Ketua FPI) itu kan teman saya, harusnya bisa dikomunikasikan. Jangan seperti ini," kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (3/10/2014).
Akibat kericuhan itu, belasan polisi terluka. Beberapa polisi sampai dirujuk ke Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RSPAD Gatot Subroto karena luka yang dideritanya.
Prasetyo meminta polisi menangkap massa tersebut, termasuk sang koordinator aksi. Dia mengaku tak habis pikir dengan aksi FPI ini karena pimpinan dewan sudah menerima perwakilan FPI untuk mendengarkan tuntutan mereka.
Salah satu tuntutan FPI yang disampaikan dalam pertemuan dengan pimpinan DPRD DKI, kata Prasetyo, adalah menolak Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjadi gubernur DKI Jakarta.
"FPI kan kemarin sudah pernah datang dan diterima Dewan, apakah ada omongan dari mereka (FPI) untuk bertindak (ricuh) seperti ini? Yang penting, sekarang saya minta aparat dari Polda (Metro Jaya), Polres (Metro Jakarta Pusat), dan Polsek (Metro Gambir) menangkap siapa pun yang bikin hal ini terjadi. Ini negara hukum," tekan Prasetyo.
Aksi unjuk rasa menolak Basuki menjadi gubernur DKI menggantikan Joko Widodo, Jumat siang, berakhir ricuh. Sekitar 200 demonstran yang merupakan anggota FPI bentrok dengan polisi. Sebanyak 16 polisi terluka dalam bentrok tersebut.
Buntut dari kericuhan itu, polisi menjemput paksa koordinator aksi unjuk rasa tersebut. Penjemputan paksa yang dipimpin langsung oleh Kapolda Irjen Pol Unggung Cahyono ini bisa membawa Irwan, penanggung jawab aksi. Namun, koordinator aksi belum ditemukan. Irwan sudah dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk dimintai keterangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.