Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Daging Kurban, Warga Dobrak Pagar Kejaksaan Agung

Kompas.com - 05/10/2014, 14:59 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia kurban di Masjid Baitul Adli, Kejaksaan Agung RI, Sarwono, mengatakan bahwa keributan yang terjadi saat pembagian daging kurban karena pagar masjid didorong oleh warga.

"Sebenarnya tidak ada masalah ya. Hanya saja, tadi pagar sempat didorong. Biasanya tidak seperti ini dan aman-aman saja. Tapi tadi kami sudah cover semua warga yang tidak kebagian," kata Sarwono kepada Warta Kota, seusai pembagian daging kurban di Masjid Baitul Adli, Kejagung RI, Minggu (5/10/2014).

Menurut Sarwono, yang mendorong pagar itu merupakan warga sekitar Kejagung. Kata dia, sebelumnya warga telah berkeliling ke tempat pembagian daging. "Tadi ada sekitar 500 kantong yang diambil warga, dari total seluruhnya ada 1.200 kantong daging yang kami siapkan," ucap Sarwono.

Sarwono menambahkan, pada tahun ini Masjid Baitul Adli menyembelih 12 ekor sapi dan dua ekor kambing, yang berasal dari internal Kejaksaan Agung.

Setelah pagar ditutup dan suasana kondusif, panitia kembali membagikan sisa daging yang berhasil disimpannya. Terlihat pada pembagian daging yang kedua kalinya, warga lebih tertib mengantre di depan pagar masjid. Mereka membuat dua barisan ke belakang, yakni barisan perempuan dan laki-laki.

Sebelumnya, sekitar pukul 11.00 , ratusan warga yang telah menunggu di depan masjid Kejagung ini, berhasil mendobrak pintu pagar masjid. Mereka pun langsung menyerbu halaman masjid yang telah dipenuhi ratusan daging yang terbungkus.

Warga yang mayoritas dipenuhi ibu-ibu bersama anaknya itu tumpah ruah berlarian dan berebut daging yang tergeletak di halaman masjid. (Achmad Rafiq)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com