Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Normalisasi Ciliwung di Jaksel Dilakukan Setelah Pembebasan Lahan

Kompas.com - 07/10/2014, 13:08 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Koordinator Normalisasi Kali dan Waduk, Irianto, mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan waktu pelaksanaan normalisasi Kali Ciliwung di Jakarta Selatan. 
 
"Sampai saat ini kami masih fokus pada normalisasi di Jakarta Pusat," kata Irianto, Selasa (7/10/2014).    Ia menambahkan, normalisasi Kali Ciliwung di wilayah Jakarta Selatan ini akan dilakukan setelah masalah lahan selesai. Masalah lahan yang dimaksudnya adalah urusan pembebasan lahan bantaran sungai yang sekarang ini dipadati dengan pemukiman penduduk. 
  "Normalisasi akan dilakukan jika Pemerintah Kota Jakarta Selatan sudah membebaskan lahan di bantaran kali," ujarnya.  
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, M Rudi Siahaan saat kunjungan ke proyek normalisasi Ciliwung beberapa waktu lalu mengatakan, kalau pihaknya akan menertibkan bantaran sungai. 
 
Normalisasi Kali Ciliwung ini dilakukan untuk menangani masalah banjir yang kerap terjadi di Jakarta. Pemprov DKI Jakarta melakukan normalisasi beberapa kali dan waduk, di antaranya adalah Kali Pesanggrahan, Kali Krukut, dan Kali Ciliwung. 
 
Untuk melakukan normalisasi, anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp 1,2 triliun. Dana tersebut seluruhnya untuk pembangunan fisik. Sementara untuk anggaran biaya pembebasan lahan berada di bawah Pemprov DKI Jakarta. 
 
Diperkirakan, pekerjaan proyek ini rampung pada akhir 2015 mendatang. Adapun normalisasi yang dilakukan mencapai sepanjang 19 kilometer.
 
Proyek normalisasi ini juga termasuk proyek penambahan jumlah pintu air manggarai dan pintu air karet, pembangunan turap, dan pelebaran sungai.
 
 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com